Salatiga Di Klaim Menjadi Kota Toleransi
Salatiga Di Klaim Menjadi Kota Toleransi
Salatiga Di Klaim Menjadi Kota Toleransi Dan Saling Menghargai Di Indonesia Antar Umat Beragama Dan Dalam Hal Apapun. Kota ini memiliki sejarah berdiri yang cukup banyak dari mulai legenda hingga melalui prasasti peninggalan Plumpungan. Hut kota ini lahir pada tanggal 24 Juli Masehi sehingga kini usia kota mencapai kurang lebih 1.270 tahun.
Sejarah kota salatiga melalui prasasti Plumpungan yang terletak pada dusun Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo. Di mana pada saat jaman penjajahan dari Belanda berdasarkan Staatsblad 1917 No. 266. Dan pada saat mulai 1 Juli 1917 mereka membangun Stood Gemeente yang terdiri dari 8 desa.
Pada saat itu kota ini menjadi kota yang paling indah di Jawa Tengah karena memiliki tata letak geografis yang bagus. Kota ini memiliki udara yang segar dan lokasinya strategis karena terletak pada pertengahan pulau jawa. Sehingga membuat kota ini sangat ramai di lewati oleh orang dari berbagai kota jika dalam perjalanan.
Meski begitu menurut sejarah dari legenda yang bersumber dari cerita di masyarakat. Kota ini memiliki versinya sendiri dari legenda yang memunculkan nama Sala Tiga. Asal usul kota ini berdasarkan kisah masa lampau kota Semarang saat di pimpin oleh Adipati Pandanarang. Pandanarang memiliki istri bernama Nyai Pandanarang yang di kenal sebagai istri yang sangat menyukai harta.
Sifat yang kurang elok tersebut terdengar sampai ke telinga Sunan Kalijaga. Seorang wali yang bijaksana berniat untuk mengingatkan. Singkat cerita Pandanarang beserta istrinya berguru dengan Sunan Kalijaga dengan syarat tidak boleh membawa harta dan perhiasan. Namun istrinya tetap saja membawa benda tersebut dalam perjalanan saat berguru sehingga membuat mereka di rampok pada saat di perjalanan.
Setelah itu Sunan Kalijaga mengatakan bahwa ada tiga orang yang bersalah dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Sehingga kelak tempat kejadian perampokan itu akan menjadi tempat yang ramai dan di sebut Salatiga.
Salatiga Di Juluki Sebagai Kota Toleransi
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya jaman saat ini kota Salatiga Di Juluki Sebagai Kota Toleransi. Di mana pada saat penyelenggaraan Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2022 oleh Setara Institute di Jakarta. Kota ini menduduki peringkat dua setelah kota Singkawang dengan penghargaan sebagai kota tertoleran kedua se-Indonesia. Dalam peringkat ini telah naik dari tahun 2021 dengan nilai sebelumnya 6.367 menjadi 6.417.
Kota ini memiliki banyak faktor pendukung dari mendapatkan penghargaan sebagai kota toleransi di Indonesia. Secara kota ini termasuk kota yang memiliki banyak julukan. Kota yang di kenal melalui pendidikan, perdagangan, dan transit wisata. Kota ini memiliki empat perguruan tinggi yang mewakilinya sebagai Indonesia mini. Karena dari ke empat universitas tersebut telah banyak mewakili dari berbagai bidang pekerjaan dan agama.
Kota ini juga merupakan kota yang minim dengan pencatatan kasus intoleran yang ada. Sehingga kota ini perlu menjadi contoh bagi kota lain supaya memiliki lingkungan damai dan makmur. Maka bagi kota lain perlu membuat kebijakan tentang sikap yang moderat dalam beragama. Agar nantinya tercipta masyarakat yang rukun dan toleran antar umat beragama.
Memang cukup sulit untuk mewujudkan kota yang sepenuhnya tidak intoleran. Apalagi jika kota besar yang sering kali orang datang dan pergi untuk sekedar singgah maupun menetap. Pastinya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif perlu di awali dengan penduduk yang paham akan sikap toleransi. Agar masyarakat yang datang dan berkunjung ke kota tersebut dapat mengikuti kebiasaan dan sikap yang ada di kota tersebut nantinya.
Selain itu kota solo juga terdaftar sebagai kota yang masuk ke dalam 5 besar di daerah jawa tengah. Pencapaian ini tentunya di sertai dengan masyarakat yang toleran dan memiliki lingkungan yang saling menghargai sesama. Dan sudah seharusnya sebagai masyarakat Indonesia menjunjung tinggi toleransi dan persatuan. Agar tidak mudah di pecah belah dan di adu domba antara umat beragama serta ras dan suku.
Toleransi Akan Tercipta Jika Saling Memahami
Sifat dari Toleransi Akan Tercipta Jika Saling Memahami antara satu sama lain. Tentunya sebagai umat beragama yang memiliki sila ke satu sebagai ketuhanan yang maha Esa. Kita perlu beribadah dengan tenang dan tidak terganggu. Maka jika kita saling memahami untuk keinginan beribadah yang bebas dan tenang. Maka kita perlu memikirkan kembali bagaimana jika berada pada posisi yang terganggu. Selain itu Indonesia tidak hanya tentang agama saja, melainkan banyak suku dan ras yang ada di Indonesia.
Maka dari itu kita perlu menghargai tentang perbedaan antara suku dan ras tersebut. Indonesia sendiri memiliki suku besar seperti Jawa, Batak, Sunda, Papua dan lain sebagainya. Sehingga kita sendiri perlu untuk saling menghargai dan memiliki sikap yang toleransi dengan perbedaan tersebut.
Selain itu perbedaan tersebut seharusnya menjadi kekuatan sebagai masyarakat Indonesia untuk tetap satu. Dengan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu akan menjadikan kita bangsa yang kuat. Tidak melulu bertengkar antara sesama bangsa Indonesia apalagi di adu domba.
Tentunya dari diri sendiri harus muncul sikap yang toleransi dan menghargai. Di mulai dari lingkungan sekitar kita untuk menjaga lingkungan tetap damai dan toleran. Menghargai perbedaan termasuk ke dalam sikap toleransi yang tinggi dan perlu di jaga untuk menciptakan masyarakat damai.
Toleransi Menjadi Sangat Penting Bagi Masyarakat Indonesia
Indonesia di kenal dengan keberagaman suku dan budaya yang ada di dalamnya, oleh karena itu toleransi menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Tentunya terdapat banyak sekali perbedaan dari setiap suku dan budaya dari berbagai daerah yang terbesar di Indonesia. Keragaman suku dan budaya ini memiliki karakter masing-masing yang ia bawa. Dengan adanya toleransi maka akan terjalin kehidupan yang hangat.
Salatiga merupakan salah satu kota yang menunjukkan toleransi di Indonesia. Banyak pendatang khususnya para mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang berkumpul dan hidup tenang di sana. Dengan adanya toleransi maka tidak akan ada perpecahan antar suku bangsa yang ada. Pentingnya toleransi bagi masyarakat Indonesia juga dapat terlihat dari kebiasaan suku adat yang berbeda dari daerah masing-masing.
Beragam suku, adat, budaya, dan kebiasaan yang ada tentunya membuat adanya perbedaan dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari. Namun dengan adanya toleransi maka akan tercipta suasana kehidupan yang damai. Saling menghargai menjadi kunci utama dalam toleransi. Setiap orang harus memiliki kesadaran untuk saling menghargai perbedaan suku, adat, dan budaya yang ada.
Tentunya toleransi menjadi sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang aman dan tenang di Indonesia. Beragamnya suku adat yang di miliki negara ini dapat di atasi dengan adanya toleransi yang baik antar masyarakat. Kota Salatiga dapat menjadi bukti sekaligus menjadi contoh pentingnya toleransi bagi masyarakat Indonesia agar tercipta lingkungan yang aman, tenang, dan damai.