Provinsi Sumatra Utara Nomor 1 Pengguna Narkoba Di Indonesia

Provinsi Sumatra Utara Nomor
Provinsi Sumatra Utara Nomor 1 Pengguna Narkoba Di Indonesia

Provinsi Sumatra Utara adalah terkenal akan salah satu provinsi dengan pengguna narkoba terbesar di Indonesia saat ini. Dan dengan memiliki luas wilayah daerah 72,981 km persegi dan memiliki 14,56 juta penduduk. Kemudian juga dengan memiliki penduduk sebanyak itu, Sumut mempunyai banyak masalah sosial yang terjadi di tengah masyarakatnya. Badan narkotika Nasional telah menetapkan bahwa provinsi Sumatera Utara sebagai pengguna narkoba terbanyak di Indonesia. Dengan peringkat nomor dua adalah provinsi Jawa Timur dan provinsi ke tiga adalah lampung. Kemudian dengan mayoritas penduduk sumut adalah muslim sungguh sangat memprihatinkan dengan permasalahan narkotika yang telah terjadi. Yang menjadi pertanyaan kita bersama adalah apakah pemerintah kita serius dalam memberantas narkotika.

Sungguh miris provinsi yang terkenal akan keindahan alamnya dan banyak ragam budaya yang di miliki. Justru terkenal akan masalah narkobanya dengan pengguna dari berbagai kalangan baik dari mereka yang kaya maupun yang susah. Padahal bahaya akan narkoba ini sangat nyata untuk kelangsungan generasi muda yang akan datang. Kemudian lalu di manakah peran pemerintah dalam memerangi narkoba di Sumatera Utara. Apakah ada oknum pemprovsu bermain dua kali dalam peredaran narkoba di provinsi Provinsi Sumatra Utara ini.

Padahal provinsi Sumatera Utara memiliki potensi potensi sumber daya alam dengan hegemoni yang sangat banyak. Dan lalu kita sebut saja ikon wisata alam yang sangat terkenal adalah danau Toba. Banyak event nasional dan bahkan internasional diselenggarakan di tempat itu. Kita ambil contoh sajak F1 power lake di danau Toba yang menjadi program kerja unggulan dari kementerian pariwisata dan beberapa kementerian yang bergerak di bidang investasi. Sungguh sangat disayangkan bahwa segala prestasi dan sumberdaya yang dimiliki oleh Provinsi Sumatra Utara, harus rusak dan ternodai oleh penggunaan narkobanya.

Mengapa Narkoba Banyak Di Konsumsi

Ditemukan pertama kalinya di Jerman oleh seorang ilmuwan berkewarganegaraan rumania yang bernama Lazar Edeleanu yang menamainya fenil isopropilamina. Kemudian sejak tahun 1938 metamfetamin mulai dilegalkan dan dipasarkan secara besar besaran. Dan dahulu obat ini diproduksi dan dipasarkan dengan merek pervitin. Dengan perusahan yang berbasis di Berlin dengan nama perusahaan temmler. kemudian itulah alasan Mengapa Narkoba Banyak Di Konsumsi.

Pada waktu perang dunia Hitler dan pasukannya menggunakan sabu sabu ini merangsang dan memberikan Dopamin kepada pasukannya. Hal ini terbukti bahwa pasukan Jerman mempunyai nyali yang sangat tinggi. Kemudian juga setelah menggunakan obat ini terbukti dapat mengurangi tingkat stres pasukan pada saat di Medan perang. Setelah perang dunia usai orang orang yang sudah terbiasa menggunakan METH ini mulai mengalami kecanduan. Dan namun di suatu sisi obat obatan ini di pasarkan secara bebas dan di legalkan

Metamfetamin atau yang lebih di kenal dengan Met adalah senyawa kimia yang dapat menyebabkan efek kecanduan yang luar biasa. Kemudian bagi sang pemakai met ini akan mendapat kan sensasi 6 – 14 jam durasi waktunya. Dan juga adapun yang mampu menahan lapar dan tetap produktif ketika memakainya. Kemudian belum lagi efek halusinasi yang akan di timbulkan ketika memakainya. Makanya banyak orang orang yang ketergantungan akan obat obatan ini. Hal ini menjadi wajar karena senyawa kimia yang terkandung memang di desain seperti itu untuk memberikan sensasi rilex yang luar biasa.

Sejumlah masyarakat yang kami temui menerangkan bahwa pengedar narkoba secara terang terangan berani menjual obat terlarang itu. Kemudian tempat tempat yang menjual narkoba itu di namakan barak. Dan lalu yang dimaksud akan barak ini adalah tempat ini menyediakan narkoba beserta bongnya dan keamanan tempatnya. Hal ini dapat di jumpai di daerah Binjai Kutalimbaru dan Langkat.

Provinsi Sumatera Utara Darurat Akan Narkoba

Rilisan Badan narkotika Nasional menyatakan bahwa provinsi Sumatera Utara kondisi darurat akan penggunaan narkoba. Dan dengan menjadi provinsi teratas penggunaan narkoba dari berbagai kalangan. Selama 22 hari yang di mulai dari 4 Oktober 2023 pihak Polda Sumut telah menangkap lebih dari 1.058 orang dengan berbagai lokasi yang berbeda. Kemudian lokasi tersebut mencakup perkotaan, kampus , instansi pemerintahan bahkan sampai kebun kelapa sawit.

Dari operasi yang telah di lakukan oleh pihak Polda Sumut barang bukti yang di amankan adalah 75,97 kg sabu sabu, 114 kg ganja, dan ratusan butir pil ekstasi. Masyarakat pun mengapresiasi pihak Polda Sumut akan keseriusan mereka dalam memberantas narkoba. Kepala kepolisian Polda Sumut inspektur jenderal imam Efendi mengatakan bahwa, operasi tersebut di lakukan di berbagai tempat dan menangkap semua ke Polda untuk di adili. Adapun kendaraan yang di bawa untuk mengangkut mereka adalah dengan menggunakan busa dan truk pihak kepolisian. Dengan jumlah ribuan itu terdiri dari pengedar pengecer hingga bandar besar Provinsi Sumatera Utara Darurat Akan Narkoba.

Rangkain operasi penangkapan tersebut menunjukan bahwa betapa gilanya penggunaan narkoba di Sumatera Utara ini. Beliau menuturkan bahwa ada pekerja pendodos sawit yang rela upahnya di bayarkan dengan menggunakan sabu sabu. Kemudian belum lagi ada hal yang lebih memprihatinkan yaitu maraknya pelajar yang menggunakan narkoba. Dan lalu pihak BNN provinsi Sumut pun mengakui akan hal itu bahwa pelajar menjadi pemakai. Pihak BNN menjelaskan bahwa telah melakukan sosialisasi ke sekolah sekolah. Namun memang peredaran narkoba di lapangan adalah sangat masif.

Kota Binjai Di Sumut Terkenal Akan Sisi Gelapnya

kota Binjai yang terkenal akan sebagai kota rambutan ini beberapa tahun terakhir namanya tercoret akan kemaksiatan yang ada. Kemudian bagaimana tidak kota yang sering menjuarai MTQ ini punya sisi gelap yang tidak terduga. Maka sebut saja adalah terdapatnya beberapa diskotik terbesar di Binjai Langkat. Dan juga seakan kebal dengan hukum para mafia ini juga telah berani membuka barak sabu sabuKota Binjai Di Sumut Terkenal Akan sisi Gelapnya.

Dan kini BNN provinsi Sumatera Utara merilis tulisan bahwa kota Binjai sebagai pusat terbesar peredaran narkoba tertinggi di Sumut. Hal ini sungguh miris dengan citra kota Binjai yang sering memenangkan MTQ provinsi. Apakah para pejabat dan pihak kepolisian tidak mengetahui ataupun pura pura menutup mata akan hal ini. Kemudian bukankah ke depan generasi muda lah yang akan menjadi korban dari maraknya peredaran narkoba ini. Dan tentu yang sudah pasti adalah akan maraknya tindak kejahatan di kota Binjai. Maraknya begal juga di provinsi Sumut adalah sebagai hasil rusaknya pola pikir masyarakat akan penggunaan narkoba di Provinsi Sumatra Utara.

Dengan menanggapi keluhan masyarakat pihak Polda Sumut pada awal November ini telah menangkap terduga pemilik barak sabu skala besar di Binjai. Kemudian pihak Polda merilis penangkapan itu adalah Syamsul Tarigan yang mempunyai diskotik sky garden dan Jona garden. Nama Samsul Tarigan memang terkenal di kota Binjai Langkat sebagai seorang mafia narkoba dan telah menjadi DPO sejak lama. Dan juga bahkan anaknya di pileg 2024 nanti telah mendaftarkan diri untuk menjadi anggota dewan pemprovsu. Maka jika terpilih nantinya pasti akan menjadi pelindung bagi semua usaha keluarganya.

Kemudian bukan hanya itu saja banyak lagi kasus yang serupa di mana keluarga atau anak dari para mafia narkotika ingin menjadi anggota legislatif. Dan dengan mempunyai dana uang yang sangat berlimpah menjadikan potensi kecurangan di pemilu yang akan datang. Kemudian di sinyalir pemilu di tahun 2024 akan banyak terjadi kecurangan money politik. Meskipun terkenal akan kereligiusannya namun Provinsi Sumatra Utara.

Back To Top