Komunitas Aktivisme Pro-Palestina Di AS Mengalami Ancaman

Komunitas Aktivasme
Komunitas Aktivasme
Komunitas Aktivisme Pro-Palestina Di AS Mengalami Ancaman

 

Komunitas Aktivisme Pro-Palestina Kampus Ternaman Di AS Mengalami Ancaman Dengan Banyaknya Pembelaan Dari Alumni. Seperti yang sudah anda ketahui tentang negara Palestina yang tidak ada habis-habisnya di serang zionist. Mereka yang kejam dengan adanya pengeboman di mana-mana. Terlebih serangan di lakukan secara acak bahkan di daerah rumah sakit Gaza. Bahkan mereka serang dan tentu menghancurkan beberapa fasilitas umum di rumah sakit. Hal ini menjadikan banyak pihak yang mendukung. Tidak terkecuali Komunitas Aktivisme yang berada di Amerika Serikat mendukung tindak yang kejam ini. Apalagi di katakan bangsa tersebut adalah salah satu yang mendukung bangsa Israel. Baik dari segi makanan dan lainnya beberapa pihak yang mendukung penuh tentang serangan ini. Hingga hal inilah mungkin menjadi suatu penyebab mereka mendapati ancaman. Mereka sebagian besar berasal dari kampus-kampus Ivy League. Mungkin dari kalian belum mengetahui apa itu Ivy League. Ivy League itu adalah kampus-kampus terbaik yang ada di Amerika Serikat. Karena banyak lulusan terbaik.

Faktanya dari banyak kampus-kampus terbaik yang mendukung dan kebanyakan dari Komunitas Aktivisme dari mereka. Hingga berujung menjadi hal intimidasi untuk mereka dari berbagai lembaga pemerintahan.

Hal ini sudah di lansir oleh detikedu.com yang mengatakan telah di ketahui banyak mahasiswa dari AS tidak berhenti mengomentari penjajahan ini. Karena telah banyaknya mahasiswa aktif ataupun yang sudah menjadi alumni mendukung Palestina. Mereka sangat prihatin dengan banyaknya korban yang telah meninggal dan sepuluh ribu lebih menjadi jumlah yang fantastis. Namun sayangnya aktivitas mereka yang tergabung dalam Pro-Palestina ini mendapat sejumlah ancaman. Seperti adanya penyidikan, intimidasi dan hal lain agar mereka stop ikut-ikutan.

Tetapi tidak bisa di pungkiri penjajahan ini sangat berefek besar bagi dunia. Bahkan menjadi kesedihan yang amat pedih bagi masyarakat Palestina. Karena hidup mereka tanpa adanya ketenangan yang banyak menghancurkan tempat mereka. Hingga kehilangan orang-orang terkasih yang ada dalam hidupnya begitu saja.

Jenis Ancaman Terhadap Komunitas Pro-Palestina

Telah di ketahui banyak mahasiswa yang mendapat ancaman atas dukungan yang mereka lakukan. Tentu ada beberapa hal ancaman yang di lakukan pemerintah terhadap mereka. Dan akan membahas tentang Jenis Ancaman Terhadap Komunitas Pro-Palestina.

Terlebih seperti yang sudah di lansir oleh website Middle East Eye bahwa sejumlah mahasiswa melakukan pembelaan. Terutama mahasiswa-mahasiswa Ivy League yang berada di AS telah mengikuti kegiatan tersebut. Tetapi hal ini menjadi kontra bagi pemerintah Amerika Serikat yang membela Israel. Dan terjadilah beberapa ancaman yang di lakukan oleh pemerintahan. Di antaranya ancaman ini tentang akan adanya pembatalan mengenai pekerjaan. Hingga akan terjadinya kampanye doxxing dan juga kekerasan fisik yang nantinya akan di lakukan.

Di tambah dengan intimidasi tidak hanya terjadi pada mahasiswa yang secara terbuka mendukung Palestina. Namun telah menyebar luas kepada mereka yang hanya sekedar menyerukan senjata ke Gaza. Dan di tengah gencarnya genosida yang juga terjadi pada Gaza pelajar Pro-Palestina ini kecewa kepada pemerintah. Karena mereka hanya bungkam dan tidak mendukung para mahasiswa.

Di samping itu seorang miliarder alumnus yang juga donor Harvard telah meminta kepada universitas. Untuk di kumpulkan list nama mahasiswa-mahasiswa yang menyalahkan tentang penjajahan Israel. Yang telah terjadi selama tujuh belas tahun di Gaza. Hal ini berdampak pada mereka yang tidak akan mendapatkan pekerjaan nantinya. Dengan mempengaruhi berbagai perusahaan nantinya.

Kemudian juga telah di sebarluaskan sebuah daftar teror universitas yang di up secara online. Hal ini tentu mengancam mahasiswa karena pada list tersebut terdapat data pribadi yang di sebarkan. Hal seperti ini di kenal dengan doxxing dan menjadi sebuah tindakan yang tidak baik.

Hingga efek lainnya yaitu telah di buatnya sebuah petisi yang di rancang oleh Joseph Massad selaku Profesor. Dalam petisi tersebut ia meminta untuk memecat mereka dari kampus. Kaitannya dengan tulisan atau pernyataan mereka tulis.

 Terdapat 250 Alumni Ivy League Mendukung Palestina

Setelah mengetahui hal intimidasi ini, kita mungkin masih belum mengetahui jumlah suporter Palestina yang ikut melakukan pembelaan. Seperti yang anda ketahui hal ini menjadi satu masalah baru bagi mereka. Karena terdapat beberapa kecaman terkait hal ini. Dan Terdapat 250 Alumni Ivy League Mendukung Palestina.

Bahkan lebih dari 250 alumni dari kampus-kampus terbaik AS ikut partisipasi dalam hal ini. Yaitu telah menandatangani surat terbuka sebagai dukungan dari mahasiswa. Terlebih bagi mereka yang ikut berpartisipasi yang telah ikut dalam demonstrasi Pro-Palestina pada kampus mereka.

Dan telah juga di kutip oleh Middle East Eye “Palestina mereka karena adanya jangkauan dari kita semua. Terlebih kami sebagai alumni dan sesama dari anggota komunitas. Kami berdiri tegak untuk mendukung agar lebih meningkatkan aktivis kepada mahasiswa. Bunyi sebuah surat yang telah di tandatangani oleh dua ratus enam puluh tiga orang tersebut.

Kemudian ada lanjutan dari surat tersebut yang berisikan “Terkait hak-hak wajib dalam sebuah hidup dan menyuarakan pendapat tidak bisa di miliki orang banyak. Ayo kita tetap bersemangat dan tidak berhenti memberikan pencerahan. Di mana ada banyak penindasan yang telah berkembang dalam kegelapan. Karena sejarah ada pada posisi kita.

Dalam pernyataan surat tersebut pihak mereka sangat terganggu melihat kampus yang membiarkan hal ini terjadi. Terlebih juga sangkut pautnya terhadap kerugian almamater sendiri. Karena di anggap dengan sengaja hal ini terjadi dan tentu kaitannya dengan krisis terhadap kemanusiaan.

Tujuan utama surat itu untuk dukungan generasi muda yang tidak takut jika pemerintah meninggalkan mereka. Dengan membela penuh dalam hal keadilan ini. Karena hal ini menempatkan diri alumni dalam hal penuh resiko ini. Yaitu menentang keras dengan genosida yang tengah gencar terjadi.

Maka dalam hal ini ada terdapat lebih dari dua ratus mahasiswa yang menandatangani surat dalam demonstrasi ini. Mereka menganggap kampus hanya berdiam diri.

Organisasi Kebebasan Sipil AS Kritik Kampus

ACLU atau Persatuan Kebebasan Sipil Amerika mendukung para alumni melakukan pembelaan ini. Mereka menolak untuk membubarkan dan menyelidiki para organisasi yang di lakukan mahasiswa ini. Terlebih mereka atau Organisasi Kebebasan Sipil AS Kritik Kampus.

Faktanya mereka lebih mendukung para mahasiswa untuk melakukan mengajukan sebuah pendapatnya. Dan desakan justru di tujukan kepada almamater untuk lebih menghormati. Karena siapa saja berhak berpendapat dengan bebas. Apalagi ada kaitannya dengan hak-hak yang harus di bela untuk warga Palestina.

Kemudian juga ACLU juga telah mengatakan mereka memang tidak memihak konflik negeri luar. Tapi mereka sangat respect tentang pendapatan yang bebas. Dan menentang kebebasan akan mengeluarkan pendapat. Baik itu kebebasan dalam hal berserikat dan juga kebebasan mengenai akademik.

Untuk prinsip-prinsip yang sudah jelas di katakan, mereka akan mendesak bagi mereka yang menolak seruan pendapat. Apalagi harus di lakukannya penyelidikan dan membubarkannya. Hingga harus menghukum mereka mahasiswa yang sebagai Komunitas Aktivisme.

Back To Top