Tupperware Indonesia Masih Eksis Hingga Saat Ini

Tupperware Indonesia Masih Eksis Hingga Saat Ini
Tupperware Indonesia Masih Eksis Hingga Saat Ini
Tupperware Indonesia Masih Eksis Hingga Saat Ini

Tupperware Indonesia Buka Suara Terkait Ancaman Kebangkrutan Yang Menimpa Tupperware Brands Coorporation Akibat Saham Yang Anjlok. Seperti yang kita ketahui, Tupperware di kenal di Tanah Air sebagai wadah penyimpanan makanan maupun cairan yang besar. Saking terkenalnya brand wadah penyimpanan ini, sampai sampai merk apapun wadahnya masyarakat tetap menyebutnya dengan Tupperware. Selain itu, perusahaan ini dapat di kenal dengan sangat baik dari daerah asalnya hingga ke Indonesia berkat strategi marketingnya. Yaitu dengan cara mengajak para Ibu rumah tangga mengadakan pesta “Tupperware”. Yang mana pesta ini lebih merujuk kepada pameran dari produk yang mereka miliki. Nantinya produk yang di pamerkan tersebut dapat di jual oleh Ibu rumah tangga yang mengikuti pesta tersebut kepada tetangga. Lebih tepatnya, Tupperware dapat menjual produk mereka meskipun mereka tak memiliki toko fisik. Yang artinya, produk mereka di jual berdasarkan pengalaman dari pemakaian sebelumnya atau based on testimoni. Hal tersebut yang membuat brand ini dapat terkenal dengan cepat.

Teknik penjualan seperti ini umumnya di sebut dengan wiraswasta lepas. Teknik yang mana sebuah brand atau merk dapat menjual produk dari rumah mereka sendiri. Namun taktik seperti ini telah lama ketinggalan, dan bahkan di Inggris taktik penjualan seperti ini telah di tinggalkan sejak tahun 2003. Bagi generasi sekarang, Tupperware lebih di kenal sebagai nama barang alih alih sebuah merk. Banyak Ibu rumah tangga atau kawula muda terkejut ketika mengetahui pertama kali bahwa nama tersebut adalah nama sebuah merk. Kembali ke pembahasan, para petinggi perusahaan ini sadar jika mereka tak mendapat pendanaan baru yang cukup maka merk yang melekat menjadi nama barang ini akan hilang. Sempat mengalami lonjakan kenaikan penjualan ketika Pandemi Covid 19. Hal ini di sebabkan karena banyak masyarakat yang memilih memasak di rumah. Sehingga memerlukan tempat penyimpanan yang telah di kenal dengan kualitas yang baik dan after sales service yang mantap.

Tanggapan Tupperware Indonesia

Marketing Director Tupperware Indonesia, Frangky Purnomo Angelo mengatakan bahwa brand ini dalam keadaan baik baik saja di Indonesia. Ia melanjutkan bahwa penjualan tetap beroperasi dan terus memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan member. Terakhir, Tanggapan Tupperware Indonesia di tutup dengan pernyataan bahwa supply produk, garansi seumur hidup, hingga inovasi produk baru tetap berjalan sesuai rencana.

Sebagai informasi tambahan, secara resmi brand ini masuk dan di pasarkan di Indonesia pertama kali oleh PT. Alif Rose pada tahun 1991. Perusahaan tersebut merupakan distributor resmi pertama Tupperware Indonesia yang beroperasi di Jakarta. Dan sekarang, telah tersebar lebih dari 79 Distributor resmi produk ini di seluruh kota besar di Indonesia. Produk favorit Ibu Ibu ini mengklaim di situs resmi Tupperware Indonesia bahwa mereka memiliki lebih dari 190 ribu tenaga penjual independen. Sebagai bentuk dari memaksimalkan layanan dengan baik, para penjual independen ini mendapat pelatihan dan bimbingan. Hal tersebut memberikan dampak yang sangat baik yang tak hanya menjadi bekal bagi penjual, namun juga pengalaman terbaik bagi pembeli.

Tupperware yang bermarkas di Orlando, Florida, Amerika Serikat ini di ketahui telah bekerja sama dengan penasehat keuangan. Langkah tersebut di ambil dalam rangka mengatasi permasalahan keuangan dan modal yang menimpa mereka. Hal tersebut di di karenakan perusahaan ini mengalami penurunan penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat penurunan penjualan sebesar 18% dari tahun 2021 sampai 2022 dengan nilai mencapai 1,3 Miliar USD.

Namun di Indonesia, penjualan tupperware terbilang cukup baik dan menggembirakan. Hal tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang kemungkinan besar di dominasi oleh Ibu rumah tangga terbantu dengan inovasi dari brand ini. Kesetiaan konsumen dan member yang memberikan layanan terbaik menjadi ujung tombak penjualan Tupperware Indonesia. Nyatanya, perusahaan ini di Indonesia selalu berupaya konsisten menyelaraskan trend digital dengan bisnis mereka. Hal tersebut yang menjadi upaya untuk tetap mempertahankan brand ini menjadi produk pilihan nomor satu kebutuhan rumah tangga.

Jaya Namun Kurang Inovasi

Fakta bahwa inovasi produk yang di hasilkan dari Tupperware saat ini tidak mencerminkan sejarah di masa lalu. Kala itu produk ini memiliki inovasi yang sangat bermanfaat. Hal tersebut di sebabkan karena produk ini menggunakan material plastik pertama kali untuk membuat wadah penyimpanan makanan. Hasilnya, makanan yang di simpan di wadah ini dapat bertahan lebih lama. Pada saat itu, tak banyak orang yang mampu membeli dan mendatangkan kulkas ke rumah mereka. Dengan inovasi dari Merk ini, solusi yang lebih murah yang dapat di jangkau oleh Rumah Tangga untuk menjaga agar makanan tahan lama.

Teknik penjualan “Pesta Tupperware” juga merupakan sebuah ide yang inovatif di dunia marketing kala itu. Dan terbukti, dengan acara tersebut banyak produk yang dapat terjual. Serta, sekaligus dapat menjadi sumber penghasilan para wanita di seluruh dunia hingga saat ini.

Jaya Namun Kurang Inovasi, di rasa sangat tepat menggambarkan kondisi Tupperware saat ini. Selain penurunan penjualan yang mengancam perusahaan ini, produk yang ada saat ini lebih cenderung monoton. Kesan ketinggalan jaman dan ‘kolot’ memberi dampak kepada produk yang tak terhubung dengan konsumen saat ini. Sedangkan kmpetitor yang mampu menggaet konsumen yang lebih muda serta mampu beradaptasi dengan teknologi. Hal tersebut yang membuat merk ini semakin terpuruk sampai sampai mereka berencana akan melakukan PHK dalam jumlah besar. Kemudian di lanjutkan dengan menjual portofolio perusahaan sebagai aksi bertahan.

Seorang analisis ritel, Neil Saunders memberi pernyataan bahwa perusahaan ini dulunya merupakan sarang inovasi dalam memecah berbagai masalah dapur. Dan sekarang Tupperware seperti telah kehilangan keunggulannya.

Saunders juga menambahkan kalau perusahaan ini mengalami keadaan genting di bidang finansial demi meningkatkan penjualan. Serta aset aset yang di miliki perusahaan yang terbilang kecil sehingga membuat Tupperware mengalami kesulitan dan tak dapat melakukan banyak hal untuk mengumpulkan uang.

Tetap Menjadi Produk Kesayangan

Terlepas dari kondisi perusahaan ini di Amerika Serikat. Brand ini Tetap Menjadi Produk Kesayangan Ibu Rumah Tangga yang akan sangat berbahaya jika seorang anak menghilangkannya di sekolah. Produk ini terbukti tetap menjadi pilihan nomor 1 kebutuhan rumah tangga dalam hal wadah penyimpanan. Tak hanya itu, beberapa tools maupun utility dapur juga tersedia dan tetap menjadi pilihan pertama.

Banyak Ibu rumah tangga berasalan memilih produk dari merk ini karena garansi yang di berikan seumur hidup. Yang artinya tak peduli seberapa banyak produk tersebut mengalami kerusakan selama pemakaian. Yang kemudian selagi stok dan memenuhi kriteria garansi, maka produk pengganti yang baru bisa di ganti dan di dapat dengan mudah. Layanan seperti ini berlaku hampir di semua produk yang di jual Tupperware Indonesia. Serta layanan garansi seperti ini yang sangat cocok dengan budaya konsumen di Indonesia yang menginginkan produk berkualitas serta garansi yang panjang. Seperti yang telah di jelaskan di atas, hal tersebut yang membuat banyak masyarakat Indonesia tetap setia dan mempertahankan eksistensi Tupperware Indonesia.

Back To Top