Tumbler Stanley Jadi Botol Minum Paling Laris Di Akhir Tahun

Tumbler Stanley Jadi Botol Minum Paling Laris Di Akhir Tahun
Tumbler Stanley Jadi Botol Minum Paling Laris Di Akhir Tahun
Tumbler Stanley Jadi Botol Minum Paling Laris Di Akhir Tahun

Tumbler Stanley Jadi Botol Minum Paling Laris Di Akhir Tahun Karena Memiliki Bahan Yang Kuat Serta Warna Yang Cantik. Di Platform Tiktok, Tumbler Stanley sedang trend di kalangan masyarakat di berbagai belahan dunia. Hal ini terjadi karena ada salah satu vidio yang viral di tiktok yang memperlihatkan mobil kebakaran dan di dalamnya ada Tumbler Stanley. Ternyata tumbler tersebut masih utuh dan tidak terbakar, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah es yang ada di dalam Tumbler Stanley tersebut sama sekali tidak meleleh.

Hal ini pun mengejutkan jagat raya, secara tak langsung kejadian tersebut menjadikan bukti bahwa tumbler Stanley adalah barang yang berkualitas tinggi. Penelusuran sepintas untuk “Stanley Cup” di TikTok membuat layar ponsel kita tampak hidup dengan warna Care Bears, merah muda, permen kapas, hijau mint, biru, kulit telur. Lalu muncullah hastag yang trend di kalangan para remaja putri, yang sebagian besar mengaku sebagai “Stanley cup girlies”. Mereka mengangkat tumbler mereka seperti piala dan menghiasinya dengan sticker, pom-pom, dan ransel kecil.

Reeves selaku manajemen Stanley mengatakan “Kami sebenarnya akan merilis warna anggrek soft matte baru dalam beberapa hari ke depan,” ungkap Reeves. “Dan kami mengantisipasi hal itu akan viral juga.” Dia benar, ketika kita memeriksa situs webnya sehari setelah wawancara yang di lakukannya, tumblernya sudah terjual habis. Namun meskipun merek tersebut baru-baru ini menjadi viral dan identik dengan perempuan milenial di pinggiran kota. Tetapi kenyataannya tidak selalu seperti itu. Kisah asal mula Stanley yang kasar sangat kontras dengan estetika warna lembutnya saat ini. Merek ini di dirikan lebih dari satu abad yang lalu oleh insinyur William Stanley Jr., dan logo yang di patenkannya di gunakan oleh pilot dalam Perang Dunia II.

Tumbler Stanley Telah Lama Memasarkan Mereknya

Tumbler Stanley Telah Lama Memasarkan Mereknya sebagai wadah minuman tahan lama untuk petualangan berat, yang di buat untuk orang-orang yang suka alam terbuka. Lapisan logamnya yang mengkilap dan perangkat kerasnya yang terbuka. Berbeda dengan warna matte Quencher yang ramping. Membuatnya tampak seperti sesuatu yang akan kamu bawa saat berkemah karena kemampuan wadahnya daripada estetikanya. Sebuah iklan termos Stanley pada tahun 1975 memuat slogan menarik: “Bersikaplah blak-blakan. Katakan pada wanita itu apa yang kamu inginkan.” Terlepas dari aksen pastel di beranda Stanley, sisa-sisa estetika hipermaskulin dari lini produk vintage masih terlihat di tempat lain di situs webnya. Branding seri termos kamuflase Stanley, di iklankan dengan tagline “BUILT FOR HUNT. FISH. WORK.” di samping gambar laki-laki yang sama-sama berkamuflase, hal ini sangat berbeda dengan kampanye milenial yang bernuansa pink pada saat ini.

Merek tersebut mengalami perubahan demografis yang sangat tinggi dalam seratus tahun terakhir bukanlah suatu kebetulan yang membahagiakan. Tiga tahun lalu, Stanley menjalin kemitraan afiliasi dengan influencer seperti orang-orang di balik The Buy Guide, sebuah blog yang merekomendasikan produk fesyen dan kecantikan. Dengan harapan dapat menarik audiens baru yang lebih banyak perempuan. Pada saat itu, laporan dari The New York Times, popularitas Quencher telah menurun, demikian rupa sehingga merek tersebut berhenti melakukan penyetokan ulang sama sekali. Para pendiri Buy Guide yaitu Ashlee LeSueur, Taylor Cannon, dan Linley Hutchinson. Mengajukan argumen kepada pimpinan Stanley atas potensi kesuksesan Quencher di bidang influencer Instagram, di mana kata-kata rekomendasi akan dengan mudah di konversi menjadi dolar.

Pegangannya Yang Kokoh

Tanpa mengubah hal mendasar apa pun tentang produk ini selain warnanya. Perusahaanpun mengemas ulang keunggulan cangkir yang sudah ada sebelumnya agar sesuai dengan gaya hidup “wanita yang aktif”, kata Reeves. “Anda menggabungkan fungsionalitas dengan warna yang dapat mereka cocokkan dengan pakaian, dan kuku mereka,” kata Reeves. “Saya sudah melihat mereka mencocokkan tumbler dengan anak-anak mereka, mobil mereka, dan juga warna kuku mereka.” Maka lahirlah Stanley Quencher sebagai tumbler kesayangan jagad maya. Cocok sekali dengan tempat cangkir di dalam mobil; mereka membawa 40 ons cairan untuk mereka yang sering mengalami hidrasi. Tumbler stanley juga menjaga cairan itu tetap sedingin es dengan bahannya yang di buat khusus. Tidak ada tutup yang rumit ketika di buka, sebaiknya gunakan sedotan yang sudah tersedia di lubang tutupnya.

Pegangannya Yang Kokoh membuatnya lebih mudah di bawa. Kemudian, dengan menjalin mitra dengan perusahaan seperti Olay dan Starbucks, Stanley dengan mudah memasukkan dirinya ke dalam kanon produk dan merek yang sudah di gunakan atau di sejajarkan dengan demografi tertentu. Keadaan Stanley saat ini merupakan peningkatan logis dari beberapa tren relevan lainnya. Obsesi wanita milenial terhadap botol air minum mahal dan memiliki warna-warna yang indah di mata. Banyak orang yang tidak suka minum air, dan harus minum dengan air yang berasa seperti minuman manis dan soda. Namun semenjak adanya tumbler, banyak orang yang jadi rajin minum air dingin, karena tumbler memiliki ketahanan terhadap es yang cukup lama. Minuman berasa tidak bisa menghilangkan dehidrasi, kita tetap membutuhkan air untuk menghidrasi tubuh kita. Memiliki tumbler adalah solusi yang terbaik bagi kamu yang tidak terbiasa minum air putih.

Stanley Quencher

Dalam perjuangan tanpa henti untuk mencapai “kesehatan dan kesejahteraan” yang unggul. Quencher menjadi senjata terbaru untuk memaksa kamu minum air putih. “Stanley Quencher telah melampaui botol air dan menjadi aksesori gaya hidup,” kata Reeves. Botol air sebagai penanda sosial bukanlah konsep baru coba lihat Hydro Flask, S’well, dan Nalgene sebagai pendahulunya. Stanley adalah merek botol minum terbaru yang mengulanginya. Amanda Mull di The Atlantic berpendapat bahwa botol air adalah perwujudan sinyal kebajikan dari keberlanjutan, pemolesan, dan pengorganisasian, dengan bonus tambahan berupa gaya. Itu adalah kunci untuk memahami Stanley, berharga karena kegunaannya, tetapi mungkin lebih berharga lagi karena gaya hidup yang di lambangkannya.

Sama seperti termos klasik yang memperkuat maskulinitas pemiliknya, Quencher memungkinkan pemiliknya untuk menunjukkan kesadaran dan ketertiban akan kesehatan. Karena banyak merek lain yang beralih dari pemasaran berbasis gender secara eksplisit dan memilih pendekatan yang lebih progresif dan netral. Stanley tanpa malu-malu condong ke arah pemasaran tersebut. Meluncurkan motif dan warna anggrek matte untuk wanita. Kemudian meluncurkan motif dan warna shadow grass untuk pria. Stanley masih berniat mempertahankan audiens inti asli tersebut, kata Reeves. Meskipun cara tersebut kurang terlihat oleh publik di bandingkan pemasaran influencer TikTok yang berfokus pada perempuan. “Kami tidak akan meninggalkan mereka,” katanya. Namun dengan pertumbuhan Quencher sebesar 275% dari tahun ke tahun. Maka masa depan Stanley di penuhi dengan warna merah jambu untuk kaum milenial. Memiliki warna-warna yang indah dan juga kualitas bahannya yang terbukti kuat menjadikan wadah minuman ini laris di pasaran, yaitu Tumbler Stanley.

Back To Top