Cara Berelasi Dan Memahami Orang Lain

Cara Berelasi Dan Memahami Orang Lain
Cara Berelasi Dan Memahami Orang Lain
Cara Berelasi Dan Memahami Orang Lain

Cara Berelasi, Apakah Anda Termasuk Orang Yang Sulit Untuk Berinteraksi Dan Menjalin Hubungan Dengan Orang Lain?. Bagi sebagian besar orang, berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain bukanlah sebuah masalah. Sebab, sudah sewajarnya manusia memang berkomunikasi dan membutuhkan orang lain. Namun, tidak semua orang mengetahui teknik atau cara berkomunikasi yang baik dan benar.

Komunikasi yang baik adalah jika dalam komunikasi tersebut ada timbal balik. Ada yang berbicara dan ada yang mendengar. Beberapa orang merasa sulit untuk berkomunikasi, karena takut atau khawatir dengan reaksi yang akan di berikan oleh lawan bicara.

Cara Berelasi, ada yang mampu berbicara dengan baik namun beberapa orang juga tidak memiliki kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik. Sehingga dapat di sebut komunikasi tersebut baik jika gabungan dari mendengarkan dan menanggapi dapat berjalan dengan baik pula. Mendengarkan lawan bicara berarti kita fokus pada apa yang di bicarakan oleh lawan bicara dan tidak memikirkan hal-hal lainnya. Hal ini penting untuk membuat mereka merasa di hargai dan kita bisa berkonsentrasi mendengarkan apa yang di katakan oleh lawan bicara kita. 

Memahami Benak dan Kepribadian Orang Lain

Memahami kepribadian orang lain akan memudahkan kita dalam menjalin hubungan baik.  Kita tidak bisa untuk mengubah orang lain, namun kita dapat mengetahui dan menyesuaikan diri dengan orang yang berkomunikasi dengan kita. Kita dapat melihat cara orang tersebut menghadirkan dirinya kepada kita, tetapi kita bisa memutuskan apakah kita ingin berusaha  untuk memunculkan yang terbaik dari diri orang lain dan bagaimana kita bisa menerima keterbatasan mereka. Memahami Benak dan Kepribadian Orang Lain.

Ada saat ketika kita harus menghadapi orang-orang dan tidak bisa meninggalkannya, dan ada beberapa yang harus kita pelajari untuk menghadapi situasi tersebut. Sederhananya, Anda perlu menemukan siapa orang  yang ada di depan Anda. Jika ternyata respon dari lawan bicara kita tidak sesuai dengan harapan kita seperti melawan dan memotong pembicaraan kita, kita tetap bisa memilih untuk meninggalkannya dan melanjutkan pembicaraan. Dan jika kita tidak bisa menoleransi perilakunya atau kita telah melakukan yang terbaik dan masih tidak bisa akur dengannya maka kita dapat meninggalkan saja. 

Jika dalam berkomunikasi pesan yang ingin kita sampaikan tidak terkemukakan dengan baik begitu juga dengan umpan baliknya, dan masing-masing pihak  tidak bisa saling mengendalikan ataupun saling mengatur, tidak perlu di paksakan. Kita dapat mengatasinya dengan pendekatan-pendekatan lain.

Cara Berelasi Pendekatan Yang Dapat Dilakukan

Ketika kita bertemu dengan orang lain, kita bisa melakukan pendekatan yang bisa membantu kita untuk memahami mereka dengan lebih baik, seperti:

  • Berusaha untuk tidak membuat asumsi tentang orang lain.
  • Berusaha untuk tidak memiliki tuntutan yang sudah kita tetapkan sebelumnya terhadap orang lain.
  • Hati-hati dalam berprasangka.

Hal penting lainnya, Cara Berelasi Pendekatan Yang Dapat Dilakukan dalam berkomunikasi adalah gestur tubuh.  Menunjukkan gestur tubuh dengan menatap mata lawan bicara, memberikan senyuman, memperhatikan lawan bicara menunjukkan kalau kita menghargai tiap perkataan yang di sampaikan oleh lawan bicara kita.  Sehingga gestur tubuh juga menjadi bagian penting dalam keberhasilan berkomunikasi karena semua orang memiliki perspektif masing-masing. 

Bahaya yang perlu di waspadai

Otak Fisik yang Berbeda

Kita sering membuat asumsi bahwa orang yang ada di depan kita memiliki otak yang terprogram secara sama dengan kita. Sebagian besar dari kita memiliki jenis otak fisik yang sama, tetapi ada beberapa orang yang berbeda. Sebagai contoh, ada dua jenis otak yang berfungsi secara berbeda. Jenis yang pertama adalah otak dari seseorang yang telah di diagnosis memiliki kelainain spektrum autistik. Pada autism, beberapa area di otak tidak berfungsi dengan baik dan beberapa area sangat peka. Misalnya seorang anak atau orang dewasa yang memiliki kelainan spektrum autistic mengalami kesulitan untuk membaca ekspresi wajah atau Bahasa tubuh. Mereka mengalami masalah dalam memahami emosi orang lain dan karenanya bisa bertingkah atau mengatakan hal-hal yang tidak pantas bagi sebagian besar dari kita. 

Cara Berelasi Teknik Berbicara Yang Baik

Jika mengerti bahwa mereka tidak bermaksud menyinggung, kita bisa mulai bekerja dengan orang ini. Kita bisa membantu mereka memunculkan yang terbaik dari dirinya sehingga kita bisa membentuk relasi yang bermanfaat dengan mereka. 

Contoh kedua dari otak yang sangat berbeda adalah otak dari seorang Psikopat atau kelainan kepribadian nirsosial. Psikopat dapat hidup normal di masyarakat, tetapi kebanyakan orang dengan psikopat melakukan banyak kerusakan terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka tidak memiliki hati nurani meskipun tidak semua harus terlibat dalam tindakan kriminal. Yang menarik, psikopat selalu ada hampir di setiap pekerjaan, misalnya dokter, pengacara, perawat, guru atau yang lainnya. Tetapi mereka telah belajar untuk menahan dan bekerja dengan otak yang mereka miliki serta tetap berapa di sisi yang benar dari hukum. Perkirannya memang beda-beda, tetapi angka kasar dari jenis otak seperti ini adalah sekitar 1 dari setiap 150 orang. 

Otak dari seorang psikopat tidak memiliki Pusat kemanusiaan yang di miliki oleh sebagian besar dari kita. Pusat kemanusiaan artinya hal-hal seperti perasaan bersalah, menyesal, kasih saying, empati dan nurani. Psikopat biasanya orang yang dingin dan penuh perhitungan, yang memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya. 

Setiap orang perlu memiliki keterampilan berbicara yang baik, ini dapat di latih dan di pelajari. Memiliki skill berkomunikasi yang baik atau public speaking tidak di miliki oleh semua orang. Teknik Berbicara Yang Baik adalah : 

  • Berbicara dengan Efektif

Berbicara efektif maksudnya adalah berbicara yang langsung menyampaikan satu poin pembicaraan tanpa  bertele-tele. Pembicaraan di lakukan dengan lugas, tepat, cepat dan dapat di mengerti oleh lawan bicara kita. Agar pembicaraan tidak berputar-putar maka perlu mempersiapkan materi dan bahasa yang baik dan benar.

  • Berbicara Dengan Penuh Percaya Diri

Ketika kita sudah memiliki dan menguasai bahan pembicaraan, hal yang tak kalah penting adalah menyampaikan Berbicara Dengan Penuh Percaya Diri. Hal ini dapat tumbuh dengan sendirinya jika kita menguasai bahan yang akan kita sampaikan. Untuk itu, perlu menyiapkan materi sebelum kita berbicara. Bukan yang penting bicara tetapi berbicaralah yang penting. 

  • Berbicara Untuk Mendapatkan Perhatian 

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi maka berbicaralah dengan menunjukkan kalau kita tertarik pada pembicaraan tersebut. Berbicara yang baik penting di lakukan untuk  membangun hubungan yang baik dengan teman atau rekan kerja, serta memuka kesempatan atau peluang bisnis maupun karier. Jika kita mampu membangun hubungan baik yang di miliki saat bekerja tentu ini sangat berpengaruh hubungan kerja atau bisnis dengan jangka waktu yang panjang. Untuk itu memiliki kemampuan komunikasi yang baik menjadi penting karena jika kita salah dalam berkomunikasi bisa saja menghambat pekerjaan dan kredibilitas kita di pekerjaan.

  •  Berbicara dan memotivasi

Komunikasi yang terjalin dan sampai kepada lawan bicara dapat di lakukan dengan mendukung atau mendorong. Apalagi apabila lawan bicara kita memiliki kedudukan atau jabatan yang lebih tinggi, seperti pimpinan kepada anggota di kantornya. Adanya penyemangat bagi lawan bicara akan memberikan kesan yang  baik dan membuat hubungan terjalin baik dan sustainable Cara Berelasi.

Back To Top