Urban Heat Island Makin Parah Dari Tahun Ke Tahun

Urban Heat Island
Urban Heat Island
Urban Heat Island Makin Parah Dari Tahun Ke Tahun

Urban Heat Island Makin Parah Dari Tahun Ke Tahun Sehingga Harus Ada Solusi Yang Tepat Untuk Mengurangi Efeknya. Sebuah Urban Heat Island (UHI) adalah fenomena di mana daerah perkotaan menjadi lebih panas daripada daerah pedesaan sekitarnya. Ini terjadi karena berbagai faktor yang terkait dengan perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh urbanisasi. Fenomena ini pertama kali diidentifikasi pada abad ke-19 dan telah menjadi perhatian yang semakin meningkat karena dampaknya terhadap kesehatan manusia, penggunaan energi, dan perubahan iklim.

Urban Heat Island terbentuk terutama karena beberapa karakteristik khas kota yang meningkatkan penyerapan dan retensi panas. Salah satu faktor utamanya adalah penggunaan material konstruksi seperti beton, aspal, dan kaca yang memiliki kapasitas panas tinggi dan albedo rendah, artinya mereka menyerap dan menyimpan lebih banyak panas dari sinar matahari dibandingkan dengan vegetasi atau tanah alami. Pada siang hari, permukaan ini menyerap sejumlah besar panas, yang kemudian dilepaskan ke udara pada malam hari, menyebabkan suhu di kota tetap tinggi bahkan setelah matahari terbenam.

Kurangnya vegetasi dan ruang hijau juga berkontribusi signifikan terhadap UHI. Tumbuhan dan pohon memiliki efek pendinginan melalui proses transpirasi, di mana mereka mengeluarkan uap air yang membantu menurunkan suhu udara di sekitarnya. Di kota-kota, ruang hijau sering kali sangat terbatas, mengurangi efek pendinginan alami ini. Selain itu, air permukaan, seperti sungai dan danau, yang dapat membantu mengurangi suhu juga sering terkurangi atau tertutup oleh pembangunan perkotaan.

Aktivitas manusia, seperti penggunaan kendaraan bermotor dan sistem pendingin udara, juga menghasilkan panas tambahan, yang di kenal sebagai panas antropogenik. Kendaraan bermotor, pabrik, dan perangkat elektronik lainnya mengeluarkan panas sebagai produk sampingan dari konsumsi energi. Di kota-kota besar, akumulasi panas antropogenik ini dapat secara signifikan meningkatkan suhu lokal.

Dampak Urban Heat Island Terhadap Kesehatan

Dampak Urban Heat Island Terhadap Kesehatan manusia, terutama dalam konteks peningkatan suhu yang ekstrem di daerah perkotaan. Salah satu dampak utama dari UHI adalah peningkatan risiko heat-related illnesses (penyakit terkait panas) seperti heatstroke, heat exhaustion, dan dehidrasi. Ketika suhu udara meningkat drastis, tubuh manusia kesulitan untuk mendinginkan diri, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis. Heatstroke, misalnya, adalah kondisi yang mengancam jiwa di mana suhu tubuh meningkat dengan cepat dan sistem pendingin tubuh gagal, yang dapat menyebabkan kerusakan organ permanen atau kematian jika tidak segera di obati.

Selain risiko penyakit terkait panas, UHI juga memperburuk kondisi kesehatan pernapasan. Suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan tingkat polusi udara, terutama ozon permukaan tanah yang terbentuk lebih cepat pada suhu tinggi. Ozon dan polutan lain seperti partikel halus dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penduduk perkotaan yang terpapar udara yang lebih tercemar ini cenderung mengalami peningkatan gejala pernapasan dan membutuhkan perawatan medis lebih sering.

Kualitas tidur juga terpengaruh oleh UHI. Malam yang lebih panas di kota membuat sulit bagi banyak orang untuk tidur nyenyak, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Kurang tidur kronis terkait dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan depresi. Ketidaknyamanan tidur yang di sebabkan oleh suhu tinggi juga dapat mengurangi produktivitas dan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Stres panas yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan peningkatan stres fisiologis dan psikologis. Stres fisiologis yang di sebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mendinginkan diri dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko serangan jantung serta stroke.

Perubahan Iklim Global Memperburuk UHI

Perubahan Iklim Global Memperburuk UHI yang memiliki hubungan yang saling memperburuk satu sama lain, menciptakan sebuah siklus yang mengintensifkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pada perubahan iklim global, yang di tandai oleh peningkatan suhu rata-rata bumi akibat emisi gas rumah kaca, memperburuk efek UHI dengan memperkuat perbedaan suhu antara daerah perkotaan dan pedesaan. Ketika suhu global meningkat, suhu di daerah perkotaan juga meningkat, sehingga intensitas UHI menjadi lebih parah. Peningkatan suhu ekstrem ini memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada, seperti penyakit terkait panas, memburuknya kualitas udara, dan peningkatan stres termal pada penduduk perkotaan.

Sebaliknya, UHI juga berkontribusi pada perubahan iklim global dengan meningkatkan konsumsi energi di kota-kota, terutama untuk pendinginan udara. Permintaan yang lebih tinggi untuk energi listrik, terutama pada puncak musim panas, sering kali di penuhi oleh pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil. Proses ini menghasilkan lebih banyak emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya, yang pada gilirannya mempercepat perubahan iklim global. Selain itu, aspal dan beton yang di gunakan dalam infrastruktur kota cenderung memancarkan panas ke atmosfer, meningkatkan suhu lokal dan berkontribusi pada pemanasan global.

Efek umpan balik ini semakin di perparah oleh pengurangan vegetasi di daerah perkotaan. Vegetasi memainkan peran penting dalam pendinginan melalui proses evapotranspirasi, di mana tanaman melepaskan uap air yang membantu menurunkan suhu udara. Namun, urbanisasi yang pesat sering kali menyebabkan pengurangan ruang hijau, memperparah efek UHI. Dan mengurangi kapasitas daerah perkotaan untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Kehilangan vegetasi ini berarti bahwa lebih banyak panas yang terperangkap di permukaan kota. Dan lebih sedikit karbon dioksida yang di serap, memperburuk efek pemanasan global.

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan Pemerintah di seluruh dunia telah mengadopsi kebijakan dan inisiatif yang berhasil mengurangi dampak Urban Heat Island (UHI). Salah satu contoh yang signifikan adalah program “Green Roof” atau atap hijau yang di implementasikan di berbagai kota besar. Misalnya, kota Toronto di Kanada telah mewajibkan gedung-gedung baru tertentu untuk memasang atap hijau sejak 2009. Atap hijau ini tidak hanya menurunkan suhu permukaan bangunan tetapi juga membantu mengurangi aliran air hujan. Meningkatkan kualitas udara, dan menyediakan habitat bagi satwa liar. Studi menunjukkan bahwa atap hijau dapat mengurangi suhu permukaan. Hingga beberapa derajat Celsius, yang secara signifikan mengurangi efek UHI di area perkotaan.

Kebijakan penambahan ruang hijau dan peningkatan kanopi pohon juga telah terbukti efektif. Di Singapura, misalnya, pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pohon. Dan taman kota sebagai bagian dari rencana “City in a Garden”. Langkah ini tidak hanya mempercantik kota tetapi juga membantu menurunkan suhu udara melalui proses evapotranspirasi. Penelitian menunjukkan bahwa ruang hijau yang luas dapat menurunkan suhu udara hingga 2-8 derajat Celsius. Memberikan efek pendinginan yang signifikan terutama selama periode panas ekstrem.

Selain itu, beberapa kota telah mengadopsi kebijakan penggunaan material bangunan yang lebih reflektif. Los Angeles, Amerika Serikat, memulai program untuk melapisi jalan dengan material berwarna terang. Yang memantulkan lebih banyak sinar matahari daripada aspal tradisional. Program ini, yang di kenal sebagai “Cool Pavement,” bertujuan untuk mengurangi suhu permukaan jalan dan. Pada gilirannya, menurunkan suhu udara di sekitarnya. Studi awal menunjukkan bahwa penggunaan permukaan reflektif. Dapat menurunkan suhu permukaan jalan hingga 10-15 derajat Fahrenheit, yang membantu mengurangi intensitas Urban Heat Island.

Back To Top