Spesies Manusia Purba Mungkin Masih Ada Di Pulau Flores

Spesies Manusia Purba
Spesies Manusia Purba
Spesies Manusia Purba Mungkin Masih Ada Di Pulau Flores

Spesies Manusia Purba Di Temukan Kerangkanya Pada Pulau Flores Dan Di Sebut Dengan Julukan Homo Floresiensis. Adapun yang pertama kali menemukan fosil ini adalah sekelompok ilmuan yang berasal dari Australia. Mereka menemukan sisa hewan beserta peralatan batu yang ada di Gua Liang Bua Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di pulau flores pada tahun 2023. Pada saat di temukan fosil ini berbentuk seperti seorang wanita yang berumur 30 tahun. Dengan tingginya yaitu 3,5 kaki atau sepanjang 1,06 meter. Hal ini di sampaikan oleh Jurnal Nature. Terdapat kerangka yang lengkap seperti tulang tangan dan kaki, tulang tungkai, bahkan sebagian tulang panggul dari fosil yang di dapatkan. Kemudian di temukan pula sisa rahang dan juga kerangka lainnya menurut Journal of Human Evolution yang merupakan artikel tahun 2009. Spesimen ini adalah sebuah perawakan kecil yang menunjukkan adanya penemuan fosil pertama kali.

Tubuh mungil dari Spesies Manusia Purba ini di berikan julukan sebagai “the Hobbit”. Hal ini karena the Hobbit atau Homo floresiensis merupakan hominin kuno yang telah hidup sekitar 17.000 tahun yang lalu. Fosil yang telah di temukan di prediksi sudah berusia 60 ribu bahkan 100 ribu tahun yang lalu. Serta peninggalan batu yang di buat oleh spesies ini telah berumur sekitar 50 ribu dan bahkan 190 ribu tahun. Spesies Manusia Purba ini juga merupakan individu yang mempunyai otak kecil, bahu ke depan, tidak memiliki dagu, gigi besar, kaki besar, dan juga dahi surut. Namun, walaupun memiliki otak dan juga ukuran tubuh yang kecil mereka berburu makanan dengan menggunakan batu.

Mereka juga telah di laporkan bahwa telah melawan komodo raksasa sebagai predator dengan menggunakan api. Dari pengakuan Human Origis, otak kecil serta perawakan dari Homo floresiensis mungkin saja berasal dari dwarfisme pulau. Terdapat isolasi jangka panjang di pulau kecil yang terbatas dalam sumber makanan.

Di Duga Masih Hidup Di Pulau Flores

Baru-baru ini Profesor antropologi yang berasal dari University of Alberta berpendapat bahwa ada spesies manusia purba yang masih hidup hingga saat ini. Spesies ini adalah Homo Floresiensis yang Di Duga Masih Hidup Di Pulau Flores. Ia juga memberikan bukti dengan adanya kesaksian dari penduduk lokal yang juga melihat adanya penampakan dari manusia purba ini. Dari pendapatnya ini memang harus di buktikan lebih lanjut. Namun, pendapatnya ini sudah menggemparkan dunia arkeologi. Pada dasarnya, penemuan manusia purba ini dapat membuka tabir misteri mengenari evolusi manusia yang masih kabur.

Ketika beredar informasi mengenai adanya manusia purba ini tentunya dapat melengkapi perjalanan evolusi dari manusia. Khususnya ketika ada sebuah migrasi orang Asia ke Australia. Dan peneliti juga menemukan kerangka manusia secara lengkap termasuk dengan budayanya. Jika melihat dari lokasi penemuan ini maka sangat wajar jika manusia purba ini memilih untuk bermukim di sana. Karena sebagian dari wilayahnya adalah perbukitan gamping yang subur. Bahkan wilayah tersebut sejak dahulu sudah di kenal sebagai lumbung padi. Dari hasil observasi yang di lalukan, maka kerangka ini menunjukkan bahwa manusia tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil.

“Dari hasil analisis yang di lakukan oleh Prof. Peter Brown yang berasal dari Universitas New England Australia, tinggi manusia ini hanya sekitar 106 cm serta memiliki volume otak 380cc” tulis Thomas Sutikno dan juga Jatmiko.

Julukan spesies ini adalah Hobit yang mirip dengan karakter fiksi yang ada di sebuah karya populer. Menurut Prof. Teuku Jacob yang berasal dari UGM menyebutkan ukuran kecil ini di sebabkan oleh adanya penyakit. Di tegaskan pula bahwa penemuan ini bukanlah jenis yang baru karena masih termasuk dalam spesies Homo Sapiens.

“Spesies manusia yang ada di Flores sebenarnya adalah jenis manusia modern. Hanya saja fosil dari manusia ini terkena penyakit microchepati yang memang di derita oleh masyarakat Flores” ucap Teuku.

Pengakuan Dari Masyarakat Lio Tentang Spesies Manusia Purba Ini

Menurut Gregory Forth yang merupakan seorang antropolog menyebutkan bahwa mungkin saja manusia purba ini belum punah atau ada beberapa yang masih hidup sampai saat ini. Atau bisa juga hidup di dalam kenangan mereka yang masih bernafas. Masyarakat Lio adalah suku asli yang tinggal di Kabupaten Ende. Tempat ini dekat sekali dengan Danau Kelimutu, Pulau Flores.

“Lebih dari 30 saksi mata dan semuanya sudah saya ajak bicara langsung” ucapnya.

Dengan adanya hal ini maka ia menyimpulkan bahwa manusia purba ini masih hidup sampai saat ini. Ia menulis bahwa masyarakat Lio bercerita tentang manusia yang bisa berubah menjadi hewan pada saat mereka beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Menurut Forth ini merupakan sebuah warisan karakteristik secara fisik dari leluhur.

“Dari penelitian lapangan yang saya lakukan, perubahan tersebut mencerminkan sebuah pengamatan lokal tentang adanya kesamaan dan perbedaan dari spesies leluhur dan juga keturunannya yang berbeda” lanjutnya.

Masyarakat Lio menyebutkan bahwa manusia purba ini tidak memiliki bahasa ataupun sebuah teknologi seperti yang di gunakan oleh manusia. Namun, terdapat kemiripan yang begitu menakutkan dengan manusia. Menurut masyarakat Lio, penampakan mereka tidak sepenuhnya manusia namun bisa menjadi anolimali. Hal inilah yang menjadi masalah yang begitu mengganggu. Begitulah Pengakuan Dari Masyarakat Lio Tentang Spesies Manusia Purba Ini.

Menurut Forth pengetahuan untuk masyarakat setempat sangat wajib untuk masuk ke sebuah penyelidikan tentang spesies tersebut. Karena ia menganggap bahwa manusia kera tersebut masih ada keberadaannya dan bukan hanya khayalan belaka. Dengan kita mempertimbangkan secara serius mengenai apa yang di sampaikan oleh masyarakat Lio pastinya akan ada alasan kita untuk berpikir. Dengan adanya bukti serta apa yang di katakan oleh masyarakat Lio semuanya konsisten dengan spesies hominin yang juga masih hidup. Spesies ini adalah spesies yang baru saja punah dalam 100 tahun terakhir menurut Forth.

Ahli RI Bantah Teori Manusia Purba Di Flores

Seorang arkeologi dari ITB yaitu Pindi Setiawan membantah semua temuan yang di dapatkan oleh peneliti asing yang menyebut bahwa adanya manusa manusia purba yang masih hidup di pulau Flores, NTT.

“menurut saya untuk saat ini ya hanya ada Homo Sapiens saja yang masih hidup. Dan Homo Sapiens ini juga merupakan DNA manusia Adam. Hanya saja terdapat beragam warna kulit, bentuk mata, bentuk rambut, jangkung, cebol, dan juga berjari 6” ucap Pindi melalui CNNIndonesia.com pada hari Senin (25/4).

Hal inilah yang menjadi alasan Ahli RI Bantah Teori Manusia Purba Di Flores. Karena menurut Pindi, masyarakat Lio yang ada di Flores sangat tidak ada hubungannya dengan jenis Homo Floresiensis.

“menurut saya sih gak ada hubungannya ya antara masyarakat yang tinggal di Flores dengan DNA yang di miliki oleh Homo Floresiensis ini” tegasnya mengenai Spesies Manusia Purba.

Back To Top