PLN Telah Resmikan 21 Pembangkit Hidrogen Hijau

PLN
PLN
PLN Telah Resmikan 21 Pembangkit Hidrogen Hijau

PLN Telah Resmikan Sebanyak 21 Pembangkit Hidrogen Hijau Bersama Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Hidrogen hijau tentu bisa menjadi sebuah pendorong penting di transisi global dalam menuju energi berkelanjutan serta ekonomi nol emisi. Kini adalah saat yang tepat untuk bisa memanfaatkan potensi hidrogen. Dan memainkan peran kunci demi bisa mengatasi sebuah tantangan energi yang kritis. Perlu di adakannya sebuah keberhasilan teknologi energi pastinya menunjukkan kebijakan inovasi teknologi memiliki kekuatan dalam industri energi bersih global.

Hidrogen yang di pilih oleh PLN kali ini sebagai salah satu pilihan yang penting. Agar bisa menyimpan energi dari jenis energi terbarukan dengan adanya bahan bakar. Bahan bakar yang dimaksud ini berbasis dengan hidrogen yang bisa berpotensi untuk mengangkut energi jarak jauh. Misal dari daerah yang sumber daya energi begitu melimpah ke daerah yang jauhnya sampai ribuan kilometer. Hidrogen hijau yang telah di resmikan PLN di tampilkan dengan adanya pengurangan emisi.Hal ini nantinya akan menjadi sarana agar bisa mendekarbonisasi industri berat, penerbangan, pengiriman, dan juga pengangkutan jarak jauh. Pemerintah juga mengakui hidrogen ini akan menjadi pilar penting dalam ekonomi nol bersih.

Kita mungkin saja akan menemukan adanya istilah abu-abu, hijau, dan juga biru pada saat mencari tahu tentang teknologi hidrogen. Tetapi semua istilah ini hanya bermuara di bagaimana cara produksinya. Yang mana hidrogen nantinya bisa memancarkan air pada saat di bakar. Namun, untuk bisa membuatnya menjadi sebuah intensif karbon itu tergantung bagaimana cara produksinya. Hidrogen nantinya bisa berubah menjadi hijau, biru, maupun abu-abu. Dan bahkan warna ini juga bisa berubah menjadi pink, dan juga kuning. Yang paling penting adalah hidrogen hijau yang menjadi satu-satunya yang di produksi menggunakan cara yang netral. Cara produksi yang netral pastinya akan sangat penting terhadap iklim untuk mencapai ekonomi nol bersil di tahun 2050.

21 Pabrik Yang Di Resmikan PLN

Kini ada 21 hidrogen hijau yang sudah di resmikan oleh PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di hari Senin (20/11/2023). Hidrogen hijau yang berjumlah 21 ini di sebarkan di beberapa lokasi PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) atau bisa juga ke PLTGU (pembangkit listrik tenaga gas uap) yang di miliki oleh PLN. Yudo Dwinanda sebagai Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan bahwa peresmian ini akan berlangsung beberapa pekan saja. Dalam hal ini peresmiannya adalah peresmian pembangkit pertama.

Seluruh hidrogen yang sudah di hasilkan dari pembangkit tentu bisa di manfaatkan menjadi energi listrik dari sebuah PLTS. Adapun total kapasitas yang ada adalah 4.644 kWp atau bisa juga di sebut dengan jumlah 6.780 MWh per tahun.

“Ini merupakan sebuah pemcapaian yang luar biasa. Dan semiga ini bisa mempercepat ekosistem hidrogen yang ada di Indonesia” ucap Yudo.

Pemerintah juga sudah menyusun dokumen untuk Strategi Hidrogen Nasional dalam waktu dekat. Selanjutnya dokumen yang di maksud juga bisa di akses oleh publik dan bisa di pakai untuk bahan acuan, arah, strategi, dan tujuan pengembangan untuk hidrogen di Indonesia. Oleh sebab itu saat ini sudah ada 21 unit hidrogen hijau maka bisa di suplai sebanyak 424 mobil fuel cell. Dalam hal ini tentunya bisa mengurangi emisi sebesar 3.720 ton karbon dioksida per tahunnya. 21 Pabrik Yang Di Resmikan PLN dan sudah di pasang pembangkit hidrogen hijau adalah :

1. PLTU Pangkalan Susu

2. PLTU Suralaya 8

3, PLTU Cilegon

4. PLTU Lontar

5. PLTU Pelabuhan ratu

6. PLTU Indramayu

7. PLTU Tanjung Jati

8. PLTU Tahung Awar-Awar

9. PLTU Pemaron

10. PLTU Grati

11. PLTU Adipala

12. PLTU Muara Karang

13. PLTU Suralaya 1-7

14. PLTU Labuan

15. PLTU Priok

16. PLTU Muara tawar

17. PLTU Tambak Lorok

18. PLTU Embang

19. PLTU Gresik

20. PLTU Paiton

21. PLTU Pacitan

Hendak Ekspor Hidrogen Hijau Ke Singapura

Kini PLN sudah mengembangkan hidrogen hijau dan Hendak Ekspor Hidrogen Hijau Ke Singapura. Proses ekspor ini akan di jalankan melalui pipa bawah laut. Hal ini di lakukan agar terjalin sebuah perjanjian studi pengembangan antara PLN dan juga Sembcorp Utilities Pte LTD. Ini merupakan sebuah anak perusahaan dari Sembcorp. Dalam hal ini perjanjian yang akan di lakukan adlaah membangun fasilitas hidrogen yang mampu untuk memproduksi sampai 100.000 ton hidrogen hijau di Indonesia per tahunnya.

Dadan Kusdiana sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM telah menginformasikan bahwa jika hidrogen hijau yang di miliki di dalam negeri terlalu berlebihan maka produk ini wajib untuk di ekspor. Indonesia saat ini memanfaatkan adanya hidrogen hijau sebagai bumber pembawa energi. Meskipun saat ini pemanfaatan yang di lakukan masih masif dan memerlukan proses yang bertahap. Peran dari hidrogen hijau ini nantinya akan menjadi sumber pembawa energi. Dan ini akan di mulai di tahun 2031 serta sektor industri akan di mulai di tahun 2041. Dari sektor industri sendiri bahan baku untuk pupuk hidrogen yang ada di Indonesia adalah 1,75 juta ton per tahun. Dan jumlah pemanfaatan yang akan di dominasi dengan urea sebesar 88%, kilang minyak 2%, dan amonia sebesar 4%.

Dengan di kembangkannya hidrogen hijau maka kawan pembangkit listrik tenaga gas uap memiliki kapasitas 400 Kw hidrogen hijau. Hal ini tentu mampu untuk memproduksi sebanyak 51 ton hidrogen hijau. Dengan adanya proyek ini maka akan mencerminkan adanya keberhasilan teknologi dari hidrogen hijau tersebut. PLN hanya perlu mencari proyek dengan skala yang lebih besar ekonominya agar bisa menghasilkan hidrogen hijau yang lebih besar. Selain di gunakan sebagai mesin pembangkit, kini hidrogen hijau juga bisa di pakai unti keperluan lain. Seperti halnya untuk industri bahan kimia, industri pupuk, Fuel Cell Elevtric, dan juga cofiring pembangkit.

BRIN Takjub PLN Luncurkan Hidrogen Hijau

Eniya Listiani Dewi selaku Peneliti Ahli BRIN Takjub PLN Luncurkan Hidrogen Hijau. Dengan di resmikannya 21 unit yang merupakan pabrik hidrogen hijau di seluruh Indonesia. Langkah yang sudah di ambil oleh PLN ini pastinya bisa menjunjung tinggi ekosistem energi bersih yang lumayan serius saat ini.

“Saya cukup takjub karena oktober lalu baru saja kita membicarakan ekosistem ini” ucapnya pada hari Senin (20/11/2023).

Eniya menganggap bahwa apa yang di lakukan oleh PLN adalah hal yang membanggakan. Karena saat ini ekosistem hidrogen hijau adalah hal yang penting untuk Indonesia bisa mengejar target mencapat NZE (net zero emissions) pada tahun 2060. Oleh sebab itu di perlukannya dorongan agar infrastruktur pengembangan dari hidrogen hijau ini lebih di persiapkan. Karena nantinya bisa di manfaatkan sebagai kebutuhan yang ada di dalam negeri, dan juga bisa menjadi sumber energi bersih, dan komoditas ekspor. Saat ini PLN adalah yang termurah dan akan di dukung agar bisa membuktikan ekosistemnya demi bisa menghadirkan transportasi umum. Hidrogen hijau ini di harapkan bisa mengakselerasi transisi energi serta dapat mencapai NZE di tahun 2060 oleh PLN.

Back To Top