Gedung Cerdas Merupakan Bangunan Yang Memakai Teknologi Agar Penggunaan Sumber Daya Menjadi Lebih Efisien Dan Juga Ekonomis. Dengan adanya Gedung Cerdas ini pastinya akan menciptakan lingkungan menjadi lebih aman dan juga nyaman untuk penghuninya. Bagunan cerdas ini menggunakan beberapa teknologi yang di rancang dan di pasang yang memungkinkan integrasi perkembangan teknologi pada masa depan. Teknologi yang di gunakan ini nantinya seperti kecerdasan buatan (AI), sensor internet of things (IoT), dan juga augmented reality. Semua ini di gunakan agar dapat mengontrol dan kinerjanya lebih optimal.

Dalam mewujudkan sebuah visi Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. Maka sesuai dengan RPJPN (rencana pembangunan jangka panjang nasional) 2025-2045. Ada dua aturan agar bisa di bentuk green infrastructure di Indonesia menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Yang pertama, di dalam PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Di sebutkan bahwa bangunan gedung hijau adalah bangunan yang bisa menghemat air, energi, dan juga sumber daya yang lain. Dan yang kedua, terdapat aturan baru dan sudah di undangkan. Seperti adanya Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2023 tentang Bangunan Gedung Cerdas yang dapat mengatur sistem yang ada di dalam gedung.

Dikutip dari kompas.com Diana Kusumastuti sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya menyampaikan bahwa bangunan gedung ini nantinya wajib untuk menerapkan standar yang ada pada BGH (bangunan gedung hijau) dan juga BGC (bangunan gedung cerdas). Dan saat ini Kementrian PUPR sedang menerapkan hal tersebut pada bangunan IKN. Seperti Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Istana Negara, dan juga pada Kantor Kementerian Koordinator.

“Seluruh bangunan wajib mengikuti konsep yang cerdas dan inovatif dengan kearifan lokal yang ada agar bisa menuju ke smart forest city” ucap Diana pada hari minggu pada siaran pers (12/11/2023).

Kriteria Bangunan Gedung Cerdas

Dari aturan yang sudah di tetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tentang penerapan yang akan di lakukan untuk membangun green infrastructure di Indonesia. Maka hal ini pastinya bisa mengurangi limbah dan dapat menekan emisi karbon. Yang mana green infrastructure yang di maksud ini sangat berperan cukup penting nantinya. Karena dapat memastikan setiap pembangunan yang sedang di lakukan agar tetap terjaga dari aspek fisik lingkungan.

“Nantinya dapat melestarikan natural system dan tetap memperlihatkan aspek sosial, ekonomi, dan juga budaya serta menaikkan kualitas hidup pada masyarakat” ujar Diana selaku Dirjen Cipta Karya.

Kriteria Bangunan Gedung Cerdas dalam sektor pembangunan gedung yang akan di wujudkan dengan adanya konsep dari bangunan gedung hijau (BGH). Maka bangunan harus memenuhi standar teknisi yang ada di dalam PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Dan juga bisa berpatokan dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2023 tentang Bangunan Gedung Cerdas. Dan pemanfaatan berbagai teknologi yang ada sudah di integrasikan di berbagai proyek di Kementerian PUPR. Hal ini di lakukan agar mencapai pembangunan dengan infrastruktur yang cerdas dan juga berkelanjutan.

Tak hanya itu saja, Kementerian PUPR juga mengajak Universitas Airlangga untuk terus menerapkan konsep dari green economy. Sebagai cara yang dapat memadukan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dengan melakukan kegiatan ekonomi dengan adanya kajian regulasi yang mendukung. Tentu saja dapat di laksanakan dengan di lakukan sebuah penerapan pajak karbon, bahan bakar fosil, kebijakan perlindungan alam, serta melakukan penghapusan subsidi.

“Investasi yang di lakukan pada teknologi dan juga inovasi akan menghasilkan terobosan dalam efisiensi energi, serta bisa mendorong ekonomi hijau yang lebih menghasilkan manfaat berkelanjutan dalam jangka panjang” ucap Diana.

Memanfaatkan Teknologi Pada Gedung

Teknologi gedung cerdas merupakan jaringan sistem yang sudah bekerja sama. Agar dapat meningkatkan kemudahan yang ada pada saat bangunan di gunakan. Tentu saja sebuah teknologi dapat di dukung dengan adanya pengelolaan fasilitas adanya sistem manajemen gedung, manajemen sumber daya manusia, dan juga pemantauan keamanan. Semua ini dapat di buat dengan adanya teknologi keamanan seperti kontrol akses nirkabel sampai dengan adanya pencahayaan cerdas. Desain yang di buat pada gedung biasnya menggunakan kecerdasan buatan (AI), teknologi augmented reality (AR), dan juga solusi internet of things (IoT).

Dengan Memanfaatkan Teknologi Pada Gedung maka tujuan dari sistem gedung cerdas ini dapat berjalan dengan baik, seperti :

1. Sebagai otomatisasi

Fitur mendasar dari gedung cerdas adalah memakai sistem inti yang saling terhubung. Hal ini seperti secara bersamaan menggunakan sistem manajemen gedung dengan sensor hunian IoT real-time. Ini tentunya tidak akan terbatas pada penggunaan AC, ventilasi, pencahayaan, pemanasan, dan juga keamanan. Kemampuan sistem yang satu ini dapat di gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain.

2. Agar dapat berintegrasi dengan sistem bangunan yang lain

Misalnya dengan mengintegrasikan data sensor hunian IoT ke sistem yang mampu memesan barang, maka dapat di lakukan dengan mengaktifkan proses manajemen yang lebih efisien. Serta teknologi ini mampu untuk membentuk lingkungan cerdas untuk karyawan anda dengan mengetahui kapan aset kosong, kapan aset di pesan, dan juga kapan aset di tempati.

3. Untuk optimalisasi ruang

Biasanya bangunan sering kali menggunakan biaya yang besar untuk sebuah bisnis setelah gaji karyawan. Jadi pastinya sangat penting untuk memastikan ruang yang akan di gunakan agar lebih optimal. Dengan sensor yang di miliki oleh teknologi cerdas maka sensor hunian dapat di integrasikan ke dalam gedung cerdas agar dapat memberikan informasi yang dapat membantu. Membantu yang di maksud seperti memahami apakah ukuran dari ruangan anda sudah tepat untuk di gunakan sebagai ruang pertemuan.

Manfaat Gedung Cerdas

Manfaat Gedung Cerdas dapat menghasilkan sejumlah bangunan yang berharga dan juga bagaimana bangunan itu di manfaatkan. Sehingga harus di buat keputusan yang tepat untuk cara mengoptimalkan bangunan yang bisa memberikan keuntungan seperti :

Peningkatan produktivitas

Dengan tersedianya ruang yang dapat memfasilitasi dengan kualitas udara yang baik di dalam ruangan, penerangan, keamanan, kenyamanan fisik, dan juga ruangan yang di butuhkan untuk para staf bekerja. Gedung cerdas tak lagi fokus di pengurangan biaya dan juga energi. Karena gedung cerdas beroperasi untuk staf anda, mengurangi waktu staf yang terbuang, dan juga menjadikan ruang cerdas untuk anda. Dengan adanya hal ini maka dapat meningkatkan ukuran area pejalan kaki yang begitu sempit.

Mengurangi konsumsi energi

Gedung cerdas menghubungkan sensor IoT yang dapat memantau hunian memakai sistem manajemen gedung. Secara otomatis nantinya anda dapat mematikan lampu dan juga dapat mengurangi kebutuhan konsumsi energi yang sudah tidak di perlukan.

Mengurangi biaya operasional

Biaya overhead gedung adalah jumlah yang signifikan bagi pemilik bangunan. Namun, dengan mengidentifikasi pola di sekitar ruangan yang di miliki maka anda dapat mengurangi real-estat untuk memgurangi biaya.

Ada banyak manfaat yang dapat di temui dari penerapan sistem gedung cerdas ini. Mulai dari kualitas konstruksi sampai dengan efisiensi biaya. Dan yang pasti hal yang relatif baru saat ini dengan banyaknya manfaat yang di tawarkan hanyalah Gedung Cerdas.