Pengungsi Rohingya Di Hujat Karena Protes Dengan Porsi Nasi

Pengungsi Rohingya Di Hujat Karena Protes Dengan Porsi Nasi
Pengungsi Rohingya Di Hujat Karena Protes Dengan Porsi Nasi
Pengungsi Rohingya Di Hujat Karena Protes Dengan Porsi Nasi

Pengungsi Rohingnya Di Hujat Karena Protes Dengan Porsi Nasi Yang Mereka Bilang Terlalu Sedikit Di Berikan Oleh Relawan Dan Warga Aceh. Sejak beberapa minggu ini tiba di Aceh, Pengungsi Rohingnya menjadi beban baru bagi pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, mereka menolak kembali ke laut dan mereka juga butuh di beri tempat dan makanan selama mereka di Aceh. Ratusan imigran Rohingya tiba secara berkelompok di Bireuen dan Pidie Aceh, pada hari minggu 19 November 2023. Imigran Rohingya ini tiba di daratan Aceh sekitar pukul 02.00 pagi dan masyarakat melihat banyak orang asing berjalan berkelompok di desa-desa. Mereka berpencar ke empat desa yakni Samuti Rayeuk, Blang Rheu, Lhok Mambang dan Samuti Krueng. Kemudian warga melaporkan hal tersebut ke kepala desa. Warga Aceh sangat menolak kehadiran Pengungsi Rohingya tersebut lantaran mereka meminta menetap di sana. Mereka ingin agar para imigran tersebut kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan.

Di sosial media beredar video yang memperlihatkan pengungsi Rohingnya protes lantaran porsi nasi yang di berikan kepada mereka kurang banyak. Padahal porsi tersebut terlihat sama saja seperti porsi nasi bungkus biasanya. Di video tersebut terlihat puluhan pengungsi Rohingya yang berada di dalam ruangan sedang menyantap nasi bungkus. Para pengungsi yang kebanyakan pria tersebut, terlihat sedang makan nasi bungkus lengkap dengan lauk dan sayur. Dalam tayangan tersebut, ada perekam yang bertanya ke seorang pengungsi pria yang nampak tidak puas dengan makanannya. Pengungsi tersebut memberikan isyarat tangan, yang menunjukkan ukuran porsi nasi yang dianggap kurang banyak. Tindakan kurang terpuji dari pengungsi Rohingya tersebut langsung mendapat berbagai komentar negatif dari netijen. Bagaimana tidak, para pengungsi tersebut di katakan kurang bersyukur dan tidak tahu diri. Netijen beramai-ramai mendesak pemerintah untuk mengusir para pengungsi tersebut lantaran takut mereka akan menjadi semena-mena dan menetap di sana.

Pengungsi Rohingya Di Indonesia

Pengungsi Rohingya Di Indonesia adalah warga etnis Rohingya yang berusaha melarikan diri dari upaya genosida yang di lakukan oleh pemerintah dan militer Myanmar. Sama seperti pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh, Indonesia hanya mereka jadikan tempat persinggahan atau transit untuk bisa mendapatkan suaka politik. Selanjutnya, para imigran Rohingnya yang berada di Indonesia akan di bantu oleh UNCHR atau Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk pengungsi untuk di arahkan menuju negara yang di jadikan pengungsian. 

Pengungsi Rohingya yang berada di negara Indonesia banyak yang tersebar ke berbagai daerah. Kebanyakan dari mereka berada di Medan dan Aceh, tapi ada juga pengungsi Rohingya yang sampai ke Makassar. Keberadaan para pengungsi Rohingya yang tersebar di Indonesia ini akibat dari terombang-ambingnya kapal mereka yang sedang berusaha menuju ke negara pemberi suaka. Sementara itu, banyak negara Asia lainnya seperti Thailand dan Malaysia membatasi kedatangan mereka karena para pengungsi Rohingnya ini menuntut hak tanah kepada pemerintah. Bahkan Singapore menolak dengan tegas kedatangan para imigran tersebut dengan tidak membiarkan kapal mereka mendarat.

Sebagai Negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan provinsi yang paling Barat di Indonesia, provinsi Aceh selalu menjadi tempat dan tujuan utama para imigran Rohingnya untuk mendarat. Ada beberapa hal yang membuat pengungsi Rohingnya selalu mendarat di Aceh. Kesamaan agama, nilai-nilai Islam yang kuat dan budaya yang mirip dengan warga lokal yang membuat para imigran tersebut merasa lebih di terima. Namun jika warga Aceh menolak kedatangan mereka, maka kemudian mereka akan melanjutkan perjalanan ke Medan atau pindah ke negara Malaysia. pengungsi yang berada di Medan kemudian akan di tampung oleh Rumah Detensi Imigrasi milik kemenkuham. Mereka di jaga oleh otoritas Indonesia yang akan melakukan verifikasi data-data untuk selanjutnya menunggu bantuan keputusan dari UNCHR.

Gelombang Pengungsi Ke Indonesia

Ada dua faktor yang mungkin akan mendorong Gelombang Pengungsi Ke Indonesia menurut Ann Mayman perwakilan UNCHR untuk Indonesia. Pertama, konflik yang terjadi di negara Myanmar makin buruk dan tidak di beritakan secara meluas. Hal itu terjadi karena semua orang sedang fokus dengan permasalahan yang terjadi antara Palestina dan Israel juga Ukraina dan Rusia. Perang yang terjadi di negara besar akan menutup berita-berita kemanusiaan lainnya. Kedua, tingkat keamanan di kamp para pengungsi Rohingnya Cox’s Bazar di Bangladesh semakin memburuk. Terjadinya pembunuhan, serangan, penculikan, penembakan dan pemerasan secara terang-terangan. Hal inilah yang membuat mereka takut dan khawatir terhadap insiden-insiden tersebut. Para pengungsi Rohingnya merasa tidak cukup terlindungi dan tidak aman di Cox’s Bazar, Bangladesh. 

Berdasarkan laporan dari UNCHR, bahwa 1.296.525 imigran Rohingnya tersebar ke berbagai negara untuk mencari perlindungan per 31 Oktober 2023. Sebanyak 967.842 orang di tampung Cox’s Bazar, dan Bangladesh menjadi negara yang paling banyak menampung para pengungsi. Selanjutnya Malaysia menampung 157.731 pengungsi. Kemudian Thailand juga menampung pengungsi sebanyak 91.339 orang, India menampung 78.731 orang pengungsi, dan juga Indonesia yang menampung 882 orang. Meskipun pengungsi yang masuk ke Indonesia nampak sedikit, namun dalam sepekan terakhir kedatangan imigran Rohingnya yang masuk ke Aceh mengalami peningkatan lebiih dari 100% dengan jumlah melebihi 1.000 orang. Lembaga advokasi HAM Rohingya menilai bahwa Indonesia bukan merupakan tujuan mereka untuk mencari perlindungan, melainkan hanya sebagai tempat persinggahan saja. Namun, karena situasi keamanan yang makin buruk di Cox’s Bazar, memicu para pengungsi untuk mencari keselamatan sebagai prioritas mereka. Indonesia pun yang menjadi harapan mereka untuk mendapatkan tempat perlindungan.

Pengungsi Rohingnya Akan Di Pulangkan

Pengungsi Rohingya Akan Di Pulangkan ke negara asalnya oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia mencatat bahwa jumlah pengungsi Rohingya sampai saat ini mencapai 1.487 orang. Angka tersebut di perkirakan akan terus bertambah karena para pengungsi yang terus berdatangan. Pemda pun mulai kewalahan dan ingin menolak lantaran pemerintah yang masih saja menerima para pengungsi. Penampungan pengungsi di Medan dan Pekanbaru juga sudah terisi penuh dan mereka juga sudah kehabisan dana. Pemerintah pun mencari solusi dan mengambil langkah untuk memulangkan mereka semua kembali ke negara asalnya. Hal ini akan di rundingkan oleh perwakilan Indonesia melalui PBB. Di ketahui bahwa Indonesia tidak ikut dalam menandatangani konvensi PBB mengenai pengungsi. Sehingga pemerintah bisa saja menolak kedatangan mereka dari awal, namun, mereka tetap di terima hanya karena alasan kemanusiaan ysng sudah menjadi tradisi selama bertahun-tahun. 

Persoalan pengungsi Rohingya sudah harus di putuskan di tingkat ASEAN. Negara-negara ASEAN, harus kompak menekan pemerintah Myanmar agar mau menjalankan Konsensus Lima Poin yang sudah di sepakati sebagai solusi atas krisis politik di Myanmar. Konsesus Lima Poin adalah keputusan yang di sepakati oleh semua pemimpin ASEAN yang di pertemukan di Jakarta pada 24 April 2021. Pertemuan ini di lakukan kurang dari dua bulan setelah terjadinya junta militer Myanmar melaksanakan kudeta besar-besaran terhadap pemerintah sipil. Lima Poin Konsensus itu di antaranya adalah; menghentikan aksi kekerasan, mengirim bantuan kemanusiaan, di selenggarakannya dialog yang inklusif dan pembentukan utusan khusus dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar. Sebab jika tidak ada solusi cepat yang dibuat oleh pemerintah, khawatir akan memunculkan konflik sosial di Indonesia terutama Aceh daerah yang paling banyak menampung Pengungsi Rohingya.

Back To Top