UNHCR Menjadi Perhatian Akibat Pengungsi Rohingya

UNHCR Menjadi Perhatian Akibat Pengungsi Rohingya
UNHCR Menjadi Perhatian Akibat Pengungsi Rohingya

UNHCR Adalah Sebuah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Yang Bertanggung Jawab Untuk Melindungi Dan Membantu Para Pengungsi Di Seluruh Dunia. Belakangan ini ramai berita terkait Pengungsi Rohingya yang katanya terdampar di Negara Indonesia. Oleh karena itu, UNHCR di desak oleh warga Indonesia untuk mengembalikan imigran Rohingya. Namun, tak sedikit pula yang bertanya – tanya mengenai lembaga ini. Dan bagaimana peran yang sebenarnya? Dengan demikian, simak artikel berikut untuk mengetahui tentang UNHCR.

UNHCR, atau Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi. Lembaga ini memiliki peran krusial dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi di seluruh dunia. UNHCR didirikan pada tahun 1950 sebagai respons terhadap krisis pengungsi pasca Perang Dunia II. Lembaga ini hadir sebagai tanggapan terhadap urgensi yang melibatkan puluhan ribu orang yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka akibat konflik. Serta kebijakan pemerintah yang mengakibatkan ketidakamanan di berbagai wilayah.

Mandat utama UNHCR menekankan dalam memberikan perlindungan Internasional kepada pengungsi. Serta upaya mencari solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah yang di hadapi oleh komunitas pengungsi. Perlindungan ini melibatkan aspek lebih dari sekadar fisik yang mencakup usaha untuk memastikan bahwa hak-hak dasar pengungsi terpenuhi. Diantaranya, termasuk hak untuk hidup, hak kesehatan, hak pendidikan, dan hak asasi manusia lainnya.

Seiring berjalannya waktu, mandat lembaga ini terus berkembang terutama bagi yang membutuhkan perlindungan internasional. Perluasan mandat ini mencerminkan respons terhadap perubahan dinamika konflik dan kebutuhan kemanusiaan yang terus berubah di berbagai wilayah.

Selain memberikan perlindungan dan bantuan langsung, UNHCR juga terlibat aktif dalam upaya pemulangan dan reintegrasi pengungsi. Upaya ini melibatkan bantuan dalam proses kembali ke tanah air asal dan integrasi kembali ke masyarakat. Dengan tujuan untuk memastikan bahwa pengungsi dapat membangun kembali kehidupan mereka dengan layak setelah mengalami fase pengungsian yang sulit.

Tugas UNHCR

Tugas UNHCR tidak hanya terbatas pada penyelenggaraan perlindungan dan bantuan kemanusiaan. Tetapi juga mencakup peran krusial sebagai agen kunci dalam respons global terhadap pengungsi. Sejak berdiri pada tahun 1950, UNHCR telah menjadi pelopor dalam menyediakan perlindungan hukum dan fisik bagi pengungsi. Selain itu, juga menyelenggarakan bantuan dasar seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal dalam situasi darurat. Perannya yang utama melibatkan advokasi hak asasi manusia pengungsi di tingkat internasional dan bekerja sama erat dengan pemerintah organisasi lainnya. Dengan demikian, di harapakan ada solusi jangka panjang bagi pengungsi yang menghadapi tantangan kompleks.

Sebagai contoh konkret dari komitmen UNHCR terhadap peningkatan kesadaran global adalah pada tahun 2015. Lembaga ini meluncurkan program “LuQuLuQu,” yang bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat internasional tentang isu pengungsi. Dan menggalang dukungan finansial untuk mendukung inisiatif kemanusiaan di lapangan.

Program-program yang di jalankan oleh UNHCR merangkul berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan keberlanjutan ekonomi. Sebagai contoh, pada tahun 2017, Lembaga ini memperkenalkan program “Education Cannot Wait”. Program ini bertujuan memastikan akses pendidikan bagi lebih dari 75 juta anak pengungsi di seluruh dunia. Selain itu, pada tahun 2020, UNHCR aktif terlibat dalam menyediakan bantuan darurat kepada jutaan pengungsi yang terdampak pandemi COVID-19, termasuk distribusi perlengkapan kesehatan dan dukungan psikososial.

Sejalan dengan dinamika yang terus berubah dalam konteks pengungsi global, peran lembaga ini terus berkembang. Mereka terus berupaya keras untuk memberikan perlindungan, bantuan, dan solusi bagi jutaan individu yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik, penganiayaan, atau bencana alam. Dengan fokus pada kolaborasi dan inovasi, lembaga ini memainkan peran integral dalam mendukung pengungsi menuju kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Kamp Pengungsi

UNHCR telah mengembangkan beberapa Kamp Pengungsi terbesar di dunia sebagai bagian dari upayanya untuk memberikan perlindungan dan bantuan kemanusiaan kepada jutaan orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Salah satu kamp pengungsi terbesar yang berhasil di kembangkan adalah Kutupalong-Balukhali di Bangladesh. Kamp ini di resmikan pada tahun 2017 sebagai respons terhadap krisis Rohingya. Kamp ini tumbuh pesat dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia, menyediakan tempat tinggal bagi ribuan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari konflik di Myanmar.

Di Uganda, UNHCR berperan dalam pengembangan Kamp Bidi Bidi, salah satu yang terbesar di Afrika. Kamp ini di buka pada tahun 2016 sebagai respons terhadap konflik di Sudan Selatan, menyediakan tempat tinggal bagi lebih dari 200.000 pengungsi. Di Kenya, UNHCR mendukung pengelolaan dan pengembangan Kamp Dadaab dan Kakuma, dua kamp pengungsi besar yang telah ada sejak awal tahun 1990-an dan terus berkembang untuk menampung pengungsi dari berbagai konflik di wilayah tersebut.

Kamp-kamp pengungsi di Yordania, seperti Azraq dan Zaatari, adalah contoh lain dari upaya lembaga dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi Suriah. Di Tanzania, lembaga inimengelola kamp-kamp pengungsi Nyarugusu, Nduta, dan Mtendeli, memberikan tempat tinggal dan bantuan bagi pengungsi yang melarikan diri dari konflik di wilayah sekitarnya.

Selain itu, UNHCR turut berkontribusi dalam pengembangan Kamp Kebribeyah di Ethiopia, yang menyediakan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Eritrea. Begitu juga dengan Kamp Aw-barre dan Sheder, juga di Ethiopia, yang menampung pengungsi dari Somalia.

Beroperasi Di Indonesia

UNHCR Beroperasi Di Indonesia pada tahun 1979, dengan fokus awal memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi Vietnam. Saat itu, terjadi krisis besar-besaran karena orang-orang Vietnam melarikan diri dari konflik dan situasi politik sulit di negara asal mereka. Sejumlah besar pengungsi Vietnam tiba di perairan Indonesia, khususnya di pantai utara. UNHCR, bersama pemerintah Indonesia dan mitra lokal serta internasional, berperan aktif dalam menangani krisis tersebut. Fokus operasional UNHCR pada waktu itu mencakup penyediaan perlindungan hukum, bantuan kemanusiaan, dan upaya pencarian solusi jangka panjang bagi mereka yang tidak dapat kembali ke Vietnam.

Pada akhir tahun 1990-an, UNHCR terlibat dalam menangani pengungsian dari Timor Timur setelah hasil referendum untuk merdeka. UNHCR aktif membantu mengelola kamp-kamp pengungsian yang didirikan di wilayah Indonesia sebagai respons terhadap krisis tersebut. Ribuan warga Timor Timur melarikan diri dari kekerasan dan kekacauan setelah hasil referendum mendukung kemerdekaan. UNHCR bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra kemanusiaan untuk menyediakan tempat tinggal, makanan, dan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Timor Timur.

Selanjutnya, UNHCR terus terlibat dalam manajemen beberapa kamp pengungsi di Indonesia, termasuk Galang dan Sei Durian, yang awalnya didirikan untuk menampung pengungsi Vietnam. Seiring berjalannya waktu, UNHCR di Indonesia mengembangkan program-program komprehensif untuk memberikan solusi jangka panjang bagi pengungsi. Upaya ini mencakup aspek-aspek kehidupan pengungsi, seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan dukungan untuk integrasi masyarakat.

Program Pendidikan

Program pendidikan UNHCR di Indonesia mencakup akses pendidikan bagi anak-anak pengungsi, dengan penyediaan fasilitas dan sumber daya pendidikan yang diperlukan. Tujuannya adalah memberikan kesempatan setara bagi anak-anak pengungsi untuk mendapatkan pendidikan formal. Program resettlement juga menjadi bagian integral dari strategi UNHCR untuk memberikan solusi jangka panjang bagi pengungsi yang mungkin tidak dapat kembali ke negara asal mereka atau diintegrasikan sepenuhnya di Indonesia. Pemindahan pengungsi ke negara ketiga yang bersedia menerima mereka memberikan peluang baru bagi mereka untuk membangun kehidupan yang stabil.

Di samping itu, UNHCR terlibat secara aktif dalam advokasi untuk hak-hak pengungsi di Indonesia, termasuk upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu pengungsi dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah mendukung dan melindungi hak-hak mereka. Kolaborasi dengan pemerintah Indonesia, organisasi non-pemerintah lokal, dan mitra internasional menjadi landasan kunci dalam menjawab tantangan kompleks yang dihadapi oleh pengungsi di Indonesia. Dengan kerjasama ini, UNHCR berharap mencapai solusi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif pada kehidupan pengungsi. Semoga, pemerintah dapat tegas terhadap pengungsi Rohingya ya guys. Gimana nih tanggapan kalian mengenai Lembaga UNHCR.

Back To Top
Exit mobile version