PBB Meminta Untuk Memberikan Lebih Banyak Bantuan Ke Gaza

PBB Meminta Untuk Memberikan Lebih Banyak Bantuan Ke Gaza
PBB Meminta Untuk Memberikan Lebih Banyak Bantuan Ke Gaza

PBB Meminta Untuk Memberikan Lebih Banyak Bantuan Ke Gaza, Sekjen PBB Mengatakan Israel Menciptakan ‘Hambatan’ Distribusi. Dewan Keamanan PBB meminta peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk di berikan ke Gaza. Tapi, Sekjen PBB menyatakan bahwa cara yang di lakukan operasi militer Israel menciptakan “hambatan yang besar”. Bagi distribusi bantuan yang akan di kirim ke wilayah yang tempat terjadinya konflik. Setelah beberapa hari berselisih, agar bisa menghindari ancaman dari veto AS. Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat, menyatakan resolusi yang akan mendesak cara-cara untuk bisa mengirim “akses kemanusiaan dengan aman, tanpa adanya hambatan, dan juga di perluas” ke wilayah Gaza dan “situasi untuk mnghentikan konflik yang terus berlanjut”.

Resolusi itu lebih fleksibel dari pada rancangan yang di buat sebelumnya. Dalam menyerukan pengakhiran perang yang sudah terjadi selama lebih dari 11 minggu. Juga melemahkan sisi Israel atas pemberian bantuan. Hingga membuka jalan untuk di lakukan pengambilan suara di negara Amerika Serikat, yang menjadi sekutu Israel. Washington berkali-kali memberikan dukungan kepada Israel agar membela diri dengan serangan militer Hamas yang menguasai Gaza pada tanggal 7 Oktober yang lalu. 

Gilad Erdan, perwakilan duta besar Israel untuk PBB, menyatakan Dewan Keamanan seharusnya lebih fokus pada pembebasan para sandera. Juga berfokus kepada “mekanisme pengiriman bantuan” tidak di butuhkan. Karena Israel memberi izin “pengiriman bantuan dalam ukuran yang di butuhkan”. Hamas dan Otoritas Palestina yang bermarkas di Tepi Barat berbeda pendapat mengenai perbuatan itu. Hamas menyatakan bahwa perbuatan itu “tidak cukup” dalam memenuhi semua kebutuhan di wilayah itu. Kemudian menentang suara petinggi internasional agar menyudahi “agresi Israel.”

Sekretaris Jenderal PBB

Kementerian dari Luar Negeri Palestina menerima baik resolusi itu. Menjadi sebuah kemajuan yang akan bisa mengakhiri terjadinya konflik. Memastikan datangnya bala bantuan dan juga bisa melindungi masyarakat Palestina. Amerika Serikat dan Israel, yang telah berjanji untuk memberantas Hamas. Melarang gencatan senjata, dan berpendapat bahwa hal itu akan memungkinkan gabungan militer Islam untuk berkumpul kembali dan mempersenjatai kembali. Namun, pemerintahan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden semakin tertekan karena peningkatan jumlah korban jiwa. Juga krisis kemanusiaan yang semakin memburuk ketika Israel terus memberikan serangan darat dan udara.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan cara Israel melakukan serangannya. Menciptakan hambatan yang besar terhadap pemberian bantuan kemanusiaan di wilayah Gaza. Di mana PBB menyatakan bantuan yang tersedia hanya sekitar 10 persen dari apa yang di butuhkan oleh rakyat Palestina. Israel mengatakan 5.405 truk bantuan yang membawa persediaan makanan, air dan juga pasokan medis sudah memasuki wilayah Gaza sejak terjadinya konflik awal di Gaza. Laporan terbaru mengenai jumlah korban jiwa dari Kementerian Kesehatan Gaza, menyatakan lebih dari 20.057 warga Palestina sudah meninggal dan 53.320 lainnya sedang terluka dalam serangan Israel yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Israel membuat sebagian besar masyarakat Palestina yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi. “Ke mana lagi kami akan pergi? Tidak pernah ada wilayah yang aman,” di kata oleh Ziad, seorang tenaga medis dan juga ayah dari enam anaknya. “Israel meminta agar penduduk pergi ke kota wilayah Gaza tengah di Deir Al-Balah. Tapi mereka tetap melakukan pengeboman yang tiada hentinya siang dan malam.” “Di rumah sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, korban terluka dan tewas terus menerus datang hampir setiap hari ada korban, tidak pernah ada tempat yang aman.”

Serangan Udara

Serangan udara, pemboman artileri, dan pertempuran di laporkan terjadi di Gaza hingga hari Jumat malam. Seiring pupusnya harapan akan adanya solusi dalam pembicaraan di Mesir yang bertujuan untuk membuat Israel dan Hamas yang berkonflik setuju dengan gencatan senjata yang baru. Tentara Israel menghimbau penduduk Al-Bureij, di wilayah Gaza tengah, agar cepat pindah ke wilayah selatan. Perintah tersebut memfokuskan serangan wilayah darat yang sudah menghancurkan wilayah bagian utara kantong itu dan juga melakukan serangan lainnya di bagian wilayah selatan.

Namun belum ada petunjuk akan datangnya sejumlah besar bantuan dari Al-Bureij yang ikut dengan ratusan ribu orang yang melarikan diri dari daerah lain. Serangan udara dari Israel kepada sebuah tempat di kamp pengungsi wilayah Nusseirat yang menewaskan tiga orang salah satunya seorang jurnalis yang berasal dari saluran TV Aqsa Hamas dan juga 2 saudaranya. Kata tenaga kesehatan dan juga media Hamas. Tewasnya reporter itu akan menambah korban jurnalis yang gugur dalam konflik itu menjadi sebanyak 69 jurnalis, berdasarkan perhitungan dari Komite Perlindungan Jurnalis.

Di daerah selatan, ada empat orang warga sipil yang gugur akibat dari serangan udara Israel yang menyerang sebuah mobil di wilayah Rafah, kata pekerja yang berhasil menyelamatkan seorang Palestina. Ada anak laki-laki, di wajahnya penuh dengan darah, dan juga ada anak perempuan, yang di bawa pergi dari situ. Tidak ada komentar yang di berikan Israel. “Serangan udara dan darat yang terus menerus terhadap wilayah Gaza sudah mengubah bagian wilayah utara Jalur Gaza berubah menjadi tumpukan puing,” dikatakan oleh badan amal medis. Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan setidaknya ada 18 warga Palestina gugur dan belasan hingga puluhan lainnya dalam keadaan terluka akibat serangan udara yang menyerang sebuah kamp di wilayah Nuseirat, Gaza tengah, Jumat malam.

Militer Israel Menyalahkan Hamas

Militer Israel telah mengatakan rasa penyesalannya terhadap kematian penduduk sipil Palestina. Namun mereka Menyalahkan Hamas yang menerima dukungan dari Iran. Karena berada di daerah ramai penduduk atau menajdikan penduduk sipil sebagai benteng manusia. Sebuah tuduhan yang di bantah oleh kelompok tersebut. Perusahaan berita Shehab mengatakan adanya penembakan besar-besaran juga serangan udara kepada kamp pengungsi di Jabalia al-Balad dan juga Jabalia, di wilayah Gaza utara. Ia menyatakan bahwa kendaraan perang Israel mulai maju dari wilayah barat Jabalia di tengah terjadinya suara tembakan. WAFA melaporkan bahwa penembakan Israel menghancurkan pabrik desalinasi air di Jabalia oleh Rumah Sakit Al Amal. 

PBB Memantau Bantuan

Bulan lalu Amerika Serikat absen untuk memberi izin Dewan Keamanan PBB menyatakan jeda kemanusiaan yang mendesak dan di perpanjang. Dalam memperjuangkan “jumlah hari yang cukup” untuk mengirim akses bantuan. Cara ini di lakukan setelah adanya upaya yang tidak berhasil dalam mengambil tindakan. Washington sepenuhnya akan melindungi sohibnya Israel dari perbuatan PBB yang telah melakukan veto dua kali perbuatan Dewan Keamanan. Israel menyerang Hamas dengan menhacurkan Gaza dari wilayah udara, mmembuat pengepungan wilayah dan juga menyerang terus dari serangan darat. 

Kebanyakan penduduk di Gaza sudah di usir dari tempat tinggal mereka dan para ptinggi PBB sudah memperingatkan tentang adanya kejahatan kemanusiaan yang terjadi. Program Pangan Dunia menyatakan separuh dari masyarakat Gaza mengalami kelaparan. Kemudian, hanya ada 10% dari stok makanan yang di perlukan sudah tiba di Gaza sejak tanggal 7 Oktober. Poin paling penting ketika melakukan negosiasi dan resolusi yang di lakukan pada hari Jumat merupakan ide awal dari Sekretaris Jenderal PBB yaitu Antonio Guterres untuk membuat mekanisme di wilayah Gaza. PBB Memantau Bantuan dari negara-negara yang bukan pihak dalam perang tersebut. Musyawarah yang lebih tenang di capai dengan cara menyuruh Guterres memilih seorang pengatur senior kemanusiaan. Dan di lakukan rekonstruksi supaya membentuk rancangan PBB guna memberikan bantuan ke Gaza. Melalui negara-negara yang bukan pihak dalam konflik tersebut. Koordinator juga bertanggung jawab “Supaya memantau, memverifikasi, mengkoordinasikan, dan memfasilitasi di Gaza, jika di butuhkan, bantuan kemanusiaan” dari semua bantuan negara-negara dan PBB.

Back To Top
Exit mobile version