Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmed Meninggal Dunia

Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmed Meninggal Dunia
Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmed Meninggal Dunia

Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmed Meninggal Dunia, Putera Penguasa Emirat Tersebut Tutup Usia 86 Tahun Karena Masalah Kesehatan. Penguasa Emirat Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah telah meninggal dunia pada dini hari. Emir Kuwait tutup usia 86 tahun. Semasa hidupnya, ia telah menjadi pemimpin negara yang kaya akan minyak tersebut selama kurang lebih tiga tahun terakhir ini setelah menggantikan kekuasaan dari saudara tirinya yang sudah lebih dahulu meninggal dunia, Sheikh Sabah al-Ahmed al-Sabah. Nawaf al-Ahmad, yang merupakan seorang putra mahkota pada tahun 2006 hingga 2020, adalah seorang putra penguasa ke-10 di Emirat.

Syekh Ahmad al-Jaber al-Sabah beliaulah yang memerintah di Kuwait selama kurang lebih sekitar 30 tahun pada abad ke 20 saat ini. Pada bulan November lalu, Syekh Nawaf di katakan sedang melakukan perawatan di rumah sakit. Karena adanya masalah kesehatan yang darurat di katakan oleh kantor berita resmi KUNA, namun tidak di jelaskan rincian penyakitnya. Syekh Nawaf kemudian di katakan dalam kondisi yang sudah stabil. Syekh Nawaf yang berusia 86 tahun ini, pada bulan September tahun 2020 naik takhta menggantikan saudara tirinya yang sudah meninggal dunia.

Sebelum ia di angkat menjadi emir, Syekh Nawaf sudah menjadi putra mahkota Kuwait sejak tahun 2006, ketika mendiang Syeikh Sabah mengangkat beliau sebagai anaknya. Syekh Nawaf sudah mengabdi untuk Kuwait selama kurang lebih 50 tahun di bermacam-macam posisi. Mulai tahun 1994 hingga tahun 2003, Syekh Nawaf menjabat sebagai wakil kepala Garda Nasional di Kuwait. Pada tahun itu, syekh kemudian di angkat menjadi Menteri Dalam Negeri dan Wakil Perdana Menteri Kuwait yang pertama. Berdasarkan konstitusi Kuwait, suksesi posisi emir dan putra mahkota secara tradisional, dan di batasi hanya pada keturunan Mubarak al-Sabah. Putra Mahkota Kuwait saat ini adalah Sheikh Mishal al-Ahmad al-Jaber Al-Sabah.

Di Mulainya Masa Berkabung Emir Kuwait

Menteri pengadilan emiri Sheikh Mohammed Abdullah al-Sabah, memberitakan bahwa telah Di Mulainya Masa Berkabung Emir Kuwait secara resmi yaitu selama 40 hari penuh dan juga melakukan penutupan selama 3 hari terhadap departemen pemerintahan. Beliau mengatakan bahwa rakyat Kuwait mengalami kesedihan dan duka yang sangat mendalam. Bukan hanya rakyat Kuwait yang merasa kehilangan, negara Arab, negara Islam lainnya dan juga seluruh masyarakat di dunia juga sedih dan berduka atas meninggalnya Syekh Nawaf. Tidak ada pihak berwenang yang memberitakan penyebab meninggalnya Syekh Nawaf, mereka hanya menyiarkan di mulainya masa berkabung yang di siarkan di seluruh televisi pada hari sabtu kemarin.

Sheikh Meshaal al-Ahmad al-Jaber al-Sabah yang berusia 83 tahun kemudian, akan di lantik menjadi emir baru, beliau juga merupakan putra mahkota Kuwait dan juga saudara tiri Syekh Nawaf. Pengumuman ini di dasarkan oleh pernyataan Issa Al-Kandri yaitu seorang perdana menteri dan juga ia adalah menteri negara dalam urusan kabinet. Syekh nawaf di ketahui di lantik pada bulan September tahun 2020 untuk menggantikan saudaranya yang wafat pada usia 91 tahun saat berada di Amerika yaitu Syekh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah. Seorang dosen sejarah dari Universitas Kuwait Bader al-Saif. Mengatakan bahwa kematian Syekh Nawaf menjadi hari paling menyedihkan untuk negara, dan apa yang di tinggalkan oleh beliau akan menjadi warisan yang selalu di kenang dengan penuh cinta.

Walaupun menjabat dengan waktu yang sangat pendek, Syekh Nawaf banyak membuat perubahan dan trobosan-trobosan baru, apalagi pada saat terjadinya covid-19. Sebelumnya Syekh Nawah juga sudah pernah memegang jabatan yang sangat tinggi di Kuwait selama puluhan tahun. Syekh Nawaf di angkat menjadi salah satu pewaris pada tahun 2006. Kemudian, Ia menjabat sebagai seorang menteri pertahanan ketika negara irak dan pasukannya melakukan invasi minyak pada tahun 1990. Ia adalah orang yang rendah hati dan juga pernah menjadi menteri dalam negeri ketika negara sedang menghadapi situasi kelompok bersenjata.

Profil Syekh Nawaf

Nawaf Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah, yang lahir pada tanggal 25 Juni tahun 1937. Merupakan seorang putra penguasa Kuwait ke-10, yaitu Ahmad Al-Jaber Al-Sabah. Syekh Nawaf masuk dalam salah satu anggota yang paling senior yaitu Wangsa Sabah selama dia hidup. Pada usia Syekh Nawaf yang ke 25 tahun, ia di lantik menjadi seorang gubernur di Hawalli yaitu pada saat 21 Februari tahun 1962. Syekh Nawaf menjabat sampai pada tanggal 19 Maret tahun 1978. Syekh Nawaf merupakan seorang Menteri Dalam Negeri yang menjabat dari tahun 1978 sampai tanggal 26 Januari tahun 1988. Setelah berakhirnya perang teluk dan membebaskan Kuwait. Syekh Nawaf kemudian di angkat menjadi pejabat menteri dalam bidang tenaga kerja dan juga sosial pada tanggal 20 April tahun 1991. 

Setelah ia di angkat menjadi kabinet, ada kelompok perwira militer mengirimkan sebuah surat kepada Emir Jaber al-Ahmad. Kelompok itu menuntut Syekh Nawaf, yang menjabat sebagai menteri pertahanan yang berlangsung selama Invasi yang di lakukan Irak ke Kuwait. Kemudian, Salem al-Sabah selaku menteri dalam negeri Kuwait, selama masa invasi pemerintahan memberhentikannya karena mereka menyelidiki kurangnya kesiapan kelompok militer Kuwait pada saat invasi sedang berlangsung. Hal inilah yang membuat Syekh Nawaf di lantik ke posisi yang setingkat dengan kabinet pada tahun 2003 silam.

Pada saat 16 Oktober tahun 1994, Syekh Nawaf di lantik menjadi seorang wakil kepala. Dalam Garda Nasional Kuwait dan ia juga menjabat sampai tahun 2003. Kemudian, pada tahun yang sama yaitu 1994, Syekh Nawaf kembali lagi mengambil jabatannya di menteri dalam negeri. Hingga Dekrit Amiri resmi di keluarkan pada tanggal 16 Oktober tahun 2003. Hal ini menjadikan Syekh Nawaf sebagai Deputi Perdana Menteri negara Kuwait. Dan juga seorang Menteri Dalam Negeri. Syekh Nawaf memiliki peran dalam memberikan dukungan terhadap program-program yang memberikan dukungan kepada persatuan nasional dengan negara-negara Dewan Kerjasama di negara Arab dan Teluk ​Arab.

Menteri Yang Sangat Berpengalaman

Syekh Nawaf di lantik menjadi seorang Putra Mahkota pada saat 2006. Dia di lantik oleh Emir Sheikh Sabah yang sudah wafat. Pelantikan Syekh Nawaf sebagai putra mahkota tersebut sudah mematahkan tradisi milik Al Sabah yang berlangsung selama puluhan tahun. Tradisi tersebut menyatakan bahwa jabatan yang di miliki Putra Mahkota dan emir harus di tukar. Dengan cabang keluarga penguasa Al Salem dan juga Al Jaber. Almarhum Syekh Saad Al Abdullah Al Salem, beliau hanya sebentar menjabat sebagai Emir, di mulai tanggal 15 Januari hingga tanggal 24 Januari tahun 2006. Setelah pemungutan suara, beberapa saat kemudian ia turun tahta dan Majelis Nasional mengeluarkannya karena masalah kesehatan yang buruk.

Pada saat itu yang menjabat sebagai perdana menteri adalah Syekh Sabah. Yang kemudian di berikan amanat menjadi Emir oleh parlemen pemerintah pada saat terjadinya krisis suksesi. Ia memanfaatkan statusnya untuk memimpin kekuasaan di cabang Al-Jaber. Kemudian, ia mencalonkan Syekh Nasser Mohammed Al Ahmad menjadi seorang perdana menteri. Juga mencalonkan Syekh Nawaf menjadi Putera Mahkota. Syekh Nawaf di lantik menjadi putera mahkota karena ia merupakan Menteri Yang Sangat Berpengalaman selama masa hidupnya. Hal ini jugalah yang membuat Syekh Nawaf menjadi seorang Emir Kuwait.

Back To Top
Exit mobile version