Bedanya Pengertian Pestisida Dan Fungisida

Bedanya
Bedanya Pengertian Pestisida Dan Fungisida

Bedanya Pengertian Pestisida Dan Fungisida Pada Budidaya Tanaman Sering Kali Membuat Bingung Para Kalangan Umum. Sedangkan ke dua hal tersebut memiliki arti kata yang berbeda dari serapan bahasanya. Fungisida sendiri di ambil dari serapan kata fungi atau cendawan yang berarti jamur seperti yang kebayakan orang tahu. Sedangkan pestisida di ambil dari kata pest yang berarti hama penyebab penyakit ataupun pengganggu tanaman. Pestisida memiliki arti yang lebih luas di bandingkan dengan fungisida yang menjuru ke arah organisme pengganggu yaitu jamur.

Karena itu Bedanya fungsi dan arti kata yang di gunakan oleh pestisida banyak menjurus ke cabang lain. Seperti insektisida untuk hama serangga, rodentisida untuk hama tikus dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk fungisida merupakan cabang dari pengertian pestisida yang di gunakan dan menjurus ke hama jamur atau cendawan.

Dan juga Bedanya dari kata pestisida yang tidak memiliki arti kata yang menjurus dapat dengan aman kalian gunakan. Untuk menyebutkan pembasmi atau pencegah hama pengganggu jika kalian lupa akan nama dari nama pembasmi hama. Hal ini juga memudahkan kalian dalam mengelompokkan zat kimia pemberantas ataupun pencegah penyakit dalam satu kalimat pestisida.

Pestisida yang memiliki arti kata yang luas sebagai pengelompokan dari berbagai jenis zat pembasmi hama pengganggu. Hal ini di lakukan oleh para ahli untuk di kelompokkan agar mempermudah pengenalannya. Pestisida juga di kenal dan di kelompokkan dari beberapa sasaran dan jenisnya. Bentuk fisik, formula dalam kandungan, cara kerja, senyawa dan bahan aktifnya juga tentunya berbeda dalam tiap pengelompokannya. 

Selain itu di bandingkan dari efektifitasnya yang cukup tinggi. Pestisida juga dapat menimbulkan efek negatif dari penggunaannya. Karena bahan yang terkandung dalam pestisida cukup berbahaya dan merugikan. Dampak negatif dapat terjadi terhadap manusia jika mengenai kulit dan tidak memakai alat pelindung diri. Dan juga dalam penggunaan pestisida harus terlebih dahulu mengetahui sifat pestisida tersebut.

Pengelompokan Jenis Pestisida Dan Bedanya

Pengelompokan Jenis Pestisida Dan Bedanya terhadap masing-masing jenis antara lain :

Fungisida, yang telah di sebutkan di atas yang berarti zat kimia pencegah ataupun pemberantas jamur atau cendawan. Fungisida biasanya berbentuk cairan dan di aplikasikan dengan mencampurkannya dengan air. Lalu dapat si semprotkan guna untuk mengendalikan jamur tersebut.

Insektisida, di ambil dari serapan kata insecta atau serangga. Di mana berarti bahan atau zat kimia pembasmi serangga. Bahan ini tentunya dapat kita jumpai di sekitar kita yang banyak di jual di toko ataupun mini market. Seperti baygon dan beberapa merek lainnya. Namun jika untuk pemakaian di bidang budidaya perlu di gunakan racun dengan dosis yang lebih tinggi. Sehingga perlu di campur dengan air untuk membasmi dan mencukupi kebutuhan yang banyak.

Herbisida, dari serapan bahasa inggris yaitu herbs untuk sebutan atau pengelompokan daun dalam arti yang luas. Sehingga herbisida di gunakan untuk rerumputan ataupun ilalang yang mengganggu dalam proses budidaya tanaman.

Rodentisida, merupakan bahan ataupun racun untuk membunuh tikus. Biasanya bahan ini berbentuk fisik padatan yang dapat di tebar langsung di lahan budidaya. Rodentisida yang mengandung racun akan di makan langsung oleh tikus sehingga tidak menimbulkan efek samping pada tanaman budidaya.

Akarisida, yang merupakan bahan kimia yang di peruntukkan membunuh tungau, caplak, ataupun laba-laba. Akarisida juga dapat membunuh serangga dalam tanah yang menggerogoti akar seperti kawanan laron. Namun akarisida memiliki fungsi yang hampir sama dengan insektisida sehingga penggunaannya jarang di pakai.

Piscicida, merupakan bahan kimia yang di peruntukkan dalam membunuh ikan. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi ekosistem sekitar sungai maupun danau. Namun bisa digunakan pada ikan predator yang mengganggu seperti ikan sapu-sapu yang dapat merusak ekosistem.

Nematisida, merupakan bahan kimia aktif yang di gunakan untuk membunuh atau membasmi nematoda. Nematoda sendiri merupakan cacing parasit pengganggu yang berlimpah jumlangnya.

Pestisida Bermanfaat Tetapi Juga Memiliki Efek Negatif

Dalam penggunaannya memang Pestisida Bermanfaat Tetapi Juga Memiliki Efek Negatif. Di karenakan pestisida yang memang merupakan kandungan zat kimia beracun. Tidak hanya untuk target dan sasaran yang di tujukan, tetapi juga dapat berdampak pada manusia. Jika penggunaan dari pestisida salah ataupun ceroboh maka akan menyebabkan sakit bahkan kematian. Hal ini tentunya sangat di hindari dan tidak di inginkan oleh semua orang.

Manfaat dari penggunaan pestisida yaitu menghilangkan organisme pengganggu yang tidak di inginkan keberadaannya. Hal ini menjadi tujuan utama dari terciptanya kelompok pestisida yang ada dan memiliki zat beracun. Manfaat lain yang dapat di rasakan dengan terciptanya lingkungan yang aman dan tidak terganggu dari kawanan organisme pengganggu. Sehingga dapat membuat tanaman budidaya ataupun lingkungan sekitar kita menjadi lebih bersih dan menghasilkan produksi yang lebih bagus.

Tetapi perlu di waspadai dalam penggunaannya jika ingin tetap sehat dan berumur panjang. Sebagian dari pestisida yang bersifat cair akan dengan mudah terkena ataupun terhirup jika di semprotkan. Sehingga membuat partikel dari cairan tersebut dapat masuk ke dalam pernafasan yang dapat menimbulkan penyakit bahkan kematian. Ataupun dari sebagian zat kimia tersebut yang dapat membuat iritasi jika terkena kulit. Sehingga dapat menyebabkan gatal atupun ruam, dan lebih parahnya jika kita tidak membasuh tangan saat setelah penggunaannya. Maka dari itu perlunya menggunakan APD saat menggunakan pestisida.

Bedanya Organisme Pengganggu Dengan Predator Alami

Perbedaan dari organisme pengganggu tanaman dengan predator alami yang perlu di jaga kelestariannya. Bedanya Organisme Pengganggu Dengan Predator Alami memang tidak banyak yang mengetahuinya. Apalagi jika hal tersebut merupakan suatu hal yang datang bersamaan dari alam. Sehingga kita perlu mengidentifikasi mana predator alami dan organisme pengganggu tanaman tersebut.

Organisme pengganggu telah banyak di sebutkan di atas serta cara mengatasinya. Namun jika cara tersebut menggunakan metode kimia ataupun secara manual. Penggunaan predator alami jauh lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya. Apalagi penggunaan dengan predator alami juga dapat membantu menjaga keragaman hayati yang ada. Metode ini juga minim biaya yang mengharuskan kita membeli bahan kimia untuk membasmi organisme penggangu tersebut.

Metode pengendalian organisme pengganggu menggunakan predator alami dapat di terapkan pada beberapa kasus. Seperti pengendalian tikus pada lahan tanaman budidaya yang mengganggu. Kalian dapat menggunakan predator alami sebagai pengendalian tikus seperti burung hantu, elang, ataupun ular. Berbagai contoh dari predator alami yang banyak dan dapat kalian jumpai dan lestarikan. Untuk membantu menjaga kelestarian alam dan ekosistem di masa yang akan datang.

Contoh dari predator alami semua jenis tanaman dari hama pengganggu ataupun OTP. Seperti lebah, kumbang, belalang sembah, capung dan masih banyak lagi. Di mana beberapa predator ini sangat berguna untuk budidaya tanaman. Dan dapat mengurangi organisme pengganggu pada tanaman budidaya. Itulah organisme pengganggu tanaman dan predator alami Bedanya.

Back To Top
Exit mobile version