Kota Makassar Sejarah Budaya Dan Perkembangan Ekonomi

Kota Makassar
Kota Makassar
Kota Makassar Sejarah Budaya Dan Perkembangan Ekonomi

Kota Makassar Yang Terletak Di Pesisir Barat Daya Pulau Sulawesi, Indonesia, Kaya Akan Peristiwa Sejarah Budaya Dan Perkembangan Ekonomi. Sebelum kedatangan penjajah Eropa, Makassar merupakan pusat perdagangan yang penting di kawasan tersebut. Suku Makassar, yang mendominasi wilayah ini, mengembangkan sistem perdagangan yang kuat. Dan memiliki keahlian dalam pembuatan perahu phinisi yang terkenal. Kesultanan Gowa, yang berpusat di Makassar, menjadi kekuatan besar di abad ke-16 dan ke-17. Maka kesultanan ini di kenal dengan pemimpinnya yang terkenal, seperti Sultan Hasanuddin. Makassar berkembang sebagai pusat kebudayaan dan ekonomi yang penting di Sulawesi.

Pada abad ke-17, Kota Makassar terlibat dalam konflik dengan Belanda dalam apa yang di kenal sebagai Perang Makassar. Kesultanan Gowa berusaha untuk mempertahankan kemerdekaannya dari Belanda membangun Benteng Rotterdam di Makassar. Dengan sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengontrol wilayah ini. Selama periode kolonial, Makassar menjadi pusat administratif dan perdagangan penting di Hindia Belanda. Makassar menjadi saksi berbagai pergolakan selama Perang Dunia II. Jepang menduduki Makassar dari tahun 1942 hingga 1945 sebelum akhirnya di kembalikan kepada Belanda setelah perang.Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Makassar menjadi bagian dari Republik Indonesia. Kota ini terus berkembang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

Kota Makassar menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan yang di mekarkan pada tahun 1950 dari Provinsi Sulawesi. Pemekaran ini di lakukan untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan di wilayah-wilayah tertentu. Sejak tahun 1980-an, Makassar mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Kota ini menjadi pusat bisnis dan perdagangan di Sulawesi Selatan. Dengan perkembangan sektor industri, perikanan, dan pariwisata. Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur di Makassar, termasuk bandara internasional dan pelabuhan yang modern. Dan hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi kota.

Coto Makassar Adalah Sup Daging Yang Kaya Akan Rempah

Kota Makassar di Sulawesi Selatan, Indonesia, terkenal dengan berbagai kuliner lezat yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner setempat. Berikut adalah beberapa kuliner khas Makassar yang patut di coba:

Coto Makassar: Coto Makassar Adalah Sup Daging Yang Kaya Akan Rempah, terutama menggunakan daging sapi dan jeroan. Dengan kuahnya yang kental dan beraroma bumbu rempah membuatnya menjadi hidangan yang nikmat. Biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi.

Konro: Konro adalah hidangan iga sapi yang di masak dengan bumbu rempah khas. Iga sapi ini di olah dengan cara di rebus dan kemudian di panggang atau di bakar hingga matang. Maka konro biasanya di sajikan dengan kuah kental dan nasi.

Pallubasa: Pallubasa adalah hidangan berupa daging sapi atau kerbau yang di masak dengan kuah santan dan rempah-rempah, seringkali di beri tambahan tulang sumsum. Maka Pallubasa biasanya di sajikan dengan ketupat.

Mie Titi: Mie Titi adalah mie pangsit khas Makassar yang di sajikan dengan kuah kental dan daging sapi atau kerbau. Dan hidangan ini memiliki cita rasa yang khas dan sering di sertai dengan tauge, seledri, dan bawang goreng.

Es Pisang Ijo: Es Pisang Ijo adalah dessert segar yang terbuat dari pisang hijau yang di balut dengan lapisan tepung ketan berwarna hijau. Maka pisang ini kemudian diiris tipis, di sajikan dengan sirup gula merah, es serut, dan bubuk kelapa.

Sop Saudara: Sop Saudara adalah sup daging yang menggunakan daging sapi, lidah, dan tetelan. Dan kuahnya yang gurih dan daging yang lembut membuatnya menjadi hidangan yang populer di Makassar.

Sop Konro Karebosi: Sop Konro Karebosi adalah hidangan sop iga sapi khas Makassar yang di sajikan dengan kuah kental dan bumbu rempah yang lezat. Maka sop ini biasanya di sajikan dengan ketupat atau nasi.

Tarian Dan Musik Tradisional Memiliki Peran Sentral Dalam Seni Pertunjukan Kota Makassar

Kebudayaan di Makassar, Sulawesi Selatan, mencerminkan kekayaan warisan budaya yang unik dari suku-suku yang mendiami kawasan ini. Berikut adalah beberapa aspek keanekaragaman kebudayaan yang dapat ditemui di Makassar:

Bahasa dan Sastra:

Bahasa Makassar adalah bahasa yang umumnya di gunakan di wilayah ini. Dan di samping itu, bahasa-bahasa daerah seperti Bugis dan Toraja juga masih dijaga dan di gunakan oleh masyarakat setempat. Maka sastra lisan, seperti pantun dan cerita rakyat, juga merupakan bagian penting dari tradisi kebudayaan.

Seni Pertunjukan:

Tarian Dan Musik Tradisional Memiliki Peran Sentral Dalam Seni Pertunjukan Kota Makassar. Dan beberapa tarian tradisional melibatkan gerakan-gerakan yang indah dan maknawi. Sementara musik tradisional menggunakan alat musik khas seperti gendang, rebana, dan alat musik tradisional lainnya.

Pakaian Adat:

Pakaian adat tradisional suku Bugis dan Makassar di kenal dengan sebutan “Baju Bodo” dan “Baju Bodo Ampekko.” Maka pakaian ini memiliki desain dan warna yang khas, dan sering di gunakan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan dan upacara tradisional.

Rumah Adat Tongkonan:

Rumah adat Tongkonan, yang merupakan rumah tradisional suku Toraja, juga dapat di temui di sekitar Makassar. Dan rumah ini memiliki arsitektur khas dengan atap melengkung dan ukiran-ukiran artistik yang menceritakan sejarah dan kepercayaan suku Toraja.

Tradisi Pernikahan:

Upacara pernikahan di Makassar melibatkan serangkaian ritual yang khas, seperti upacara adat, tarian tradisional, dan penyajian makanan khas. Maka tradisi pernikahan ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam masyarakat.

Seni Ukir dan Tenun:

Seni ukir dan tenun menjadi bagian penting dari kerajinan tangan tradisional di Makassar. Hasil karya seni ukir terlihat dalam ukiran-ukiran pada rumah adat. Dengan peralatan rumah tangga, dan berbagai barang seni lainnya. maka tenunan kain tradisional juga menghasilkan karya seni yang indah.

Pisang Ijo Adalah Salah Satu Hidangan Tradisional Khas Makassar

Pisang Ijo Adalah Salah Satu Hidangan Tradisional Khas Makassar yang populer dan lezat. Berikut adalah tips, resep, dan cara membuat Pisang Ijo:

Bahan-Bahan:

4 buah pisang raja (pisang kepok hijau yang matang), 150 gram tepung beras, 50 gram tepung ketan , 1/4 sendok teh air kapur sirih (atau air daun sirih). Kemudian pewarna hijau alami, Gula merah, serut atau parut halus, Kelapa parut, kukus

Pilih pisang raja yang sudah matang. Kupas kulit pisang dan potong bagian ujungnya dan Iris-iris pisang menjadi dua bagian panjang. Maka campurkan tepung beras dan tepung ketan dalam wadah. Dan tambahkan air kapur sirih atau air daun sirih sedikit-sedikit sambil di aduk hingga adonan bisa di pulung dan tidak lengket di tangan. Maka pisahkan sebagian adonan, dan tambahkan pewarna hijau alami hingga mendapatkan warna yang di inginkan. Kemudian ambil sepotong adonan ketan, pipihkan dan beri gula merah serut di tengahnya. Dan lalu Bungkus gula merah dengan adonan ketan hingga rata dan bulat. Maka pipihkan adonan tepung beras, letakkan adonan ketan yang sudah dibungkus gula merah di atasnya, dan bungkus hingga tertutup rapi. Bentuk menjadi gulungan memanjang.

Rebus air dalam panci besar. Setelah air mendidih, masukkan adonan pisang ijo ke dalam air mendidih dan masak hingga matang, sekitar 30-40 menit. Maka iris pisang ijo yang sudah matang menjadi potongan-potongan melintang. Dan sajikan dengan kelapa parut kukus di atasnya sebagai pelengkap Kota Makassar.

Back To Top